Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jangan Takut pada Corona dan Jangan Salahkan Jokowi Terus

29 Maret 2020   06:22 Diperbarui: 30 Maret 2020   13:59 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dari berbagai literature dan pendapat-pendapat para ahli di bidang kesehatan maupun pendapat-pendapat para dokter  saya menyimpulkan  beberapa hal antara lain:

Pertama, Covid-19 ini bukanlah virus Corona yang ada di Kelelawar melainkan suatu virus antara manusia  yang mirip dengan Influenza dan memang sudah lama dikenal  dengan nama  Corona.  Berdasarkan beberapa literature disimpulkan Virus ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu (mungkin juga ratusan tahun lalu) tetapi  karakteristiknya tidak seganas seperti yang ada saat ini.

Corona yang dikenal sebelumnya berkarakter mirip Flu biasa dan banyak ahli yang mengkatagorikannya sebagai Influenza. Bisa berbahaya (bisa mematikan) tetapi tidak agresif menular seperti  karakter dari Covid-19.  Dan Covid-19 ini saya yakini diakibatkan oleh ulah segelintir ahli virus yang bereksperimen dengan kesalahan yang fatal. (kita tidak membahas substansi eksperimen apalagi teori konspirasi Covid-19).

Kedua, Covid-19 sepertinya halnya Virus Flu biasa sebenarnya memang  tidak ada Obat yang Pasti sebagai Obat Penyembuhnya. Mengapa, karena  (yang saya  baca), Flu atau Corona bukanlah Mikroba/ Bakteri melainkan berupa molekul/DNA.  Kalau bakteri bisa dibasmi dengan obat tetapi DNA/ Molekul hanya bisa dikalahkan dengan DNA yang lebih kuat.

Jadi Covid-19  memang tidak dapat dibasmi obat melainkan hanya bisa dibasmi oleh antibody yang dimiliki penderitanya (antibody masing-masing manusia). Syaratnya adalah manusianya memang benar-benar sehat sehingga mampu membentuk sendiri antibody yang mampu mengalahkan virus ini.  

Obat-obat yang ada selama ini hanyalah membantu membendung perkembangan virus  dalam tubuh.  Dan untuk memperkuat  kualitas  antibody  penderita seharusnya si pasien mengkonsumsi supplemen dan vitamin.

Jadi yang saya simpulkan dari  sekian literature yang ada, Pada dasarnya Pasien Covid-19 memang dapat sembuh bila memang si Pasien  pada awalnya benar-benar sehat (tidak punya penyakit bawaan), menjaga stamina tubuhnya dan mengkonsumsi vitamin yang diperlukan untuk memperkuat antibodinya sehingga mampu melawan Covid-19.

Ketiga, karena bukan merupakan mikroba maka Covid-19 ini mudah dibasmi bila masih berada di luar inangnya.  Di luar tubuh manusia Covid-19 dapat dihancurkan dengan mudah oleh Sabun, Alkohol 70% dan pemanasan (dipanaskan hingga suhu mendidih atau kurang dari itu). Covid-19 juga mudah larut pada air yang mengalir dan mudah hancur oleh panas matahari yang menyengat.

Yang harus diwaspadai adalah Covid-19 dapat menempel lama (seharian) di beberapa material  seperti logam dan plastic. Droplet (cairan ludah) yang terlontar dari penderita  membuat  Covid-19  dengan mudah  menempel  dimana-mana.

Untuk itulah kita memang memerlukan Desinfektan pada wilayah pandemi.  Dan kita juga membutuhkan masker untuk menghindari droplet dan menggunakan Hand Sanitizer (air yang mengalir) untuk menghilangkan Covid-19 yang sempat menempel di tangan kita.  

Keempat, Yang membuat Covid-19 berujung pada kematian, analisa saya  kurang lebih adalah :  Pasien memang memiliki penyakit bawaan lain, Pasien sedang jatuh staminanya atau Pasien memang berada di pusat Pandemi  sehingga kuantitas virus yang menyerangnya sangat banyak (tidak sekedar terpapar saja).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun