Petilasan Raden Surya Kencana di Bogor

Hai sobat Kompasianers, Semoga selalu dirahmati Allah SWT. Aminn.. 

Sudah memasuki bulan syaban , umat muslim mempersiapkan dirinya untuk memasuki bulan suci Ramadan di tahun 2024 Masehi.

Bagi yang suka berziarah ke tempat makam para pendakwah di bumi Nusantara, salah satunya yang berada di Bogor.

Anda bisa mengunjungi lokasi petilasan Raden Surya Kencana yang berlokasi dekat bukit alun Genggelang. 

Dokumentasi pribadi, Foto dengan ustadz Kang Rahmat. 

Perlu diketahui, bawa petilasan tersebut sudah didatangi juga oleh Bapak wakil presiden kyai Haji ma'ruf amin beserta rombongannya untuk berziarah ke lokasi tersebut. 

Saya tidak berlama-lama di lokasi tersebut, sebenarnya mau sedikit bincang-bincang dengan ibu Maya yang merupakan juru kuncen dari petilasan Raden Surya Kencana di lokasi tersebut. 

Kebetulan saya berziarah ke lokasi ini dengan rombongan sekolah yang akan melaksanakan kegiatan Islamic camp di Centini Resort.

Dokumen pribadi. Ustadz kang Rahmat sedang memimpin tahlil

Sebagai tambahan, Petilasan Raden Surya Kencana juga dapat ditemui di dalam area wihara boen San  bio yang berlokasi di Kota Tangerang.

Pada malam tertentu biasanya di petilasan Raden Sanjaya Kencana pasti banyak yang datang menziarahi.

Dijelaskan Raden Suryakencana Winata Mangkubumi merupakan seorang putra Pangeran Aria Wiratanudatar (Pendiri Kota Cianjur). Menurut babad Cianjur, Pangeran Surya Kencana dinikahkan oleh ayahnya dengan salah satu putri dari bangsa jin dan hingga kini bersemayam di Gunung Gede. 

Hal yang sama terjadi pula pada putri Jayasasana lainnya , Ny. R. Endang Sukaesih yang bersemayam di Gunung Ceremai dan R. Andika Wirusajagad yang menguasai Gunung Karawang.

Tujuan dari ziarah tersebut adalah untuk mendoakan para pendakwah Islam dan juga guna mempertebal iman kita. 

Bukti sejarah  berupa makam ataupun petilasan yang ada di Indonesia, secara tidak langsung memperkenalkan kepada anak anak kita di masa mendatang mudah mencari tahu tentang sejarah Islam di Indonesia. 

Jangan sampai tradisi menziarahi para pendakwah Islam terutama di Indonesia punah. Karena dakwah para tokoh Islam di Indonesia berjuang gigih. 

Poin penting yang dapat diambil selain mempertebal Iman yakni kita harus berjuang fisabilillah. 

Dalam sebuah mahfudzot dikatakan "Man Jadda wajada barangsiapa bersungguh-sungguh maka berhasil ia."