Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

30 Hari Jadi Content Creator di Youtube

4 Mei 2020   19:33 Diperbarui: 5 Mei 2020   02:44 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, 4 Mei 2020; tepat 30 hari saya dan anak-anak di rumah tidak lagi hanya sebagai penonton di Youtube, tapi resmi terjun sebagai "content creator" dadakan. Kenapa dibilang dadakan ? karena ya awal kami putuskan mengupload video itu karena merasa sayang tugas-tugas harian #BelajarDariRumah akibat libur #CoronaVirus cuma menuhin harddisk Laptop dan "gantung" banget. 

Saya, yang terbiasa membuat program Televisi, cerita Film dan Serial merasa raw material seperti ini bisa dikreasikan sedikit agar bercerita dan enak ditonton.

Belum lagi, permintaan anak-anak yang sudah setahun lebih jadi cameo atau pemeran piguran di konten-konten anak tetangga yang sudah jauh lebih dulu sebagai "youtuber" (baca disini cerita lengkapnya)

Nah, setelah 30 hari ini kalau dihitung-hitung sudah lebih dari 35 konten kami buat untuk mengisi library video kami.
Memang kami sengaja tidak menyatukan video-video tadi kedalam 1 channel, melainkan masing-masing family member punya channel berdiri sendiri, yang kontennya tentu personal mereka sebagai main character, yang kalau memang diperlukan family member lain sebagai cameo atau supporting characters saja.

===

dokpri
dokpri

Perjalanan mengisi video library tadi memang punya cerita sendiri (rencananya kami akan buat behind the scene-nya nanti setelah 1 tahun), rata-rata untuk produksi 1 video durasi berapapun saya targetkan 2 jam selesai...tapi ya namanya juga bukan aktor terlatih, dari 2 jam target akhirnya molor jadi 3-4 jam per videonya. Bagusnya sih, durasi berapapun videonya total durasi shootingnya juga segituan sih gak lebih panjang, yaaaa mungkin kayak mesin solar, panasnya lama ! hahahahaha...


Anyway, kisah-kisah unik tadi memang lucu dan bikin greget yah. Kesel ya sudah pasti, jangankan ngadepin anak-anak yang masih "hijau" kayak gini...di lokasi shooting juga ya sama, pemain-pemain yang sudah profesional ber-akting juga ya kerap bikin salah, mau itu dialog lupa, ekspresinya kurang, atau hal teknis lainnya sering bikin kesel kita-kita sebagai crew produksi. 

Berbekal itu semua, alhamdulillah tingkat kesabaran sudah punya standar sendiri plus anak-anak kami memang sering saya bawa ke tempat kerja, jadi terbiasa melihat proses shooting yang re-takenya mungkin bisa ratusan kali dalam sebah proses produksi tayangan.

So, mereka juga terkadang kalau salah cuma cengegesan dan beberapa kali terucap "hahahahha lupa gini ngomong apa, udah kayak artis aja". 

Yang ada kami jadi ketawa barengan, bukannya kesel padahal sudah take ke 4 kalinya.

Tapi pastinya, lebih harus dilatih lagi, terutama dialog-dialog yang masih terkesan seperti "robot" tentunya.

===

dokpri
dokpri

Untuk kendala teknis lain, ya paling karena saya pribadi buakn seorang editor, jadi proses editing lumayan terbilang lambat. Kemampuan editing diperoleh karena imbas dulu pernah sebagai motion graphic designer di awal kariri bekerja, yang memang berhubungan juga dengan software editing seperti Adobe Premiere, AVID dan software pemanis video seperti After Effects. Skill itu kemudian bisa meningkat karena sering juga side job sebagai editor. Tapi karena tidak diasah intensif, jadinya yaaa gitu deh...

Satu video durasi 5-10 menit biasanya selesai diedit dalam waktu 30 menit-2 jam, tergantung seberapa banyak scene yang dibuat. Sedangkan waktu render alias merubah video siap ditonton memakan waktu 1-4 jam untuk durasi video 5-10 menit tadi yang juga tergantung berapa banyak efek ataupun sound clip yang dipakai. Maklum aja, karena sudah hampir 10 tahun lebih ke mengkonsep dan pengembangan konten, jadinya gear di rumah pun sudah kurang mumpuni lagi untuk produksi material shooting...tapi tetap dibuat "cukup kuat" saja spesifikasinya, karena tetap sering dipakai untuk preview bahkan menambahkan sendiri jika diperlukan saat masih berbentuk "raw" di tempat bekerja sekarang.

dokpri
dokpri

Yang berikutnya adalah, alat-alat paling yah. Karena terbiasa untuk produksi pakai alat-alat super keren, sekarang karena itu tadi sama...sudah lama gak main-main dengan produksi secara langsung yang berhubungan dengan alat teknis, jadinya kami menggunakan alat seadanya. iPhone X, Xiaomi Redmi Note 5A, lampu belajar LED, senter LED, screen, dan peralatan sederhana lainnya jadi "alat tempur" selama ini. 

Malah terkadang, lampu-lampu, dll tadi kelupaan kami gunakan karena terburu-buru ngejar moment, seperti shooting hari ini soal Upacara Online HARDIKNAS 2020 pemprov DKI Jakarta.

Kendala lainnya rasanya gak ada lagi, kemampuan dan ilmu-ilmu produksi rasanya sudah lebih dari cukup. Tinggal sekarang justru mengaplikasikan ilmu-ilmu digital promotion, digital branding, dan "jurus-jurus" ber-sosmed terutama untuk jadi Youtuber, yang selama ini sering ikut seminar-seminarnya namun belum pernah dipraktekkan secara langsung untuk keperluan pribadi. 

Karena kalau di kantor kan kita cuma lempar ide atau masukan, sementara pelaksananya banyak departemen yang "keroyokan" ngerjainnya untuk mendukung hasil produksi yang sudah saya dan tim buat.

===

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

Untuk pencapaian, sejak diluncurkan sudah lumayan viewers atau penonton masing-masing video tadi. Semua sudah diatas 30 yang artinya jika dibagi harian adalah yang nonton sehari 1 sih videonya. Ada juga yang sudah ratusan. yang jika ditotal rata-rata sudah lebih dari 500 viewers dari akun yang pertama dibuat. Soalnya, memang masing-masing akun ini lahirnya beda-beda hari. Kalau gak salah, bedanya rata-rata 1 mingguan deh...nanti deh kita lihat capturenya yah, lupa soalnya.

Oke segitu dulu kisah perjalanan 30 hari jadi Content Creator...Seperti niatan awal, semoga isinya bisa bermanfaat buat banyak orang kedepan.

dokpri
dokpri
Dengan segala kerendahan hati, sekali lagi saya mau promosi Channel-channel kami disini, silakan di SUBCSCRIBE, LIKE dan SHARE tentunya jika bermanfaat, ditunggu juga KOMEN atas video yang sudah ditonton buat masukan kami dalam berkarya kedepannya. Karena sepertinya anak-anak ini enjoy dan senang sekali "nampang" di Youtube, menyusul tetangganya tadi.

Rizqi Moenandir
Rashad Moenandir
Rayyan Moenandir
Rakhsandrina Moenandir

The Moenandirs


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun