Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Hilangkan Galau di Tuk Tuk Restaurant Berlin

22 Januari 2019   21:14 Diperbarui: 23 Januari 2019   20:57 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena selama ini, saya makan diluar, hanya disediakan roti untuk sarapan selama di "rumah perwakilan", dan makan masakan China yang dari mie ke mie lagi, atau bebek peking sebagai variasi.

====

Sampailah saya di depan sebuah Restoran "TUK TUK - Indonesische Kueche", setelah saya putuskan mulai hari ini mencoba jalan jauh dari rumah, mencoba mengenal dan menguasai kota. 

turmstr-5c472958677ffb0897797292.jpg
turmstr-5c472958677ffb0897797292.jpg
Sekitar 5 menit berjalan kaki dari rumah menuju U-Bahn Station TurmStrasse naik U9, lalu pindah jalur U7 menuju Rudow, dan turun di U-Bahn Station Bhf Kleispark, dari situ saya tinggal jalan kaki menuju lokasi yang ditunjuk oleh PDA saya.

Oh ya, sebelum ke Jerman, saya memang sudah persiapkan beberapa hal terkait perpetaan dan perlokasian ini. Karena saya paham betul, disana mungkin akan seorang diri, dan saya yang diberi nama MOENANDIR ini memang suka banget MONDAR MANDIR alias gak bisa diem, suka jalan-jalan dan mencoba hal-hal baru. 

Saya mempersenjatai diri dengan PDA IPAQ 5400 yang sudah terinstall METRO didalamnya, METRO ini adalah program yang memuat segala jenis transportasi di suluruh dunia yang moda transportasinya sudah terintegrasi, jadi tinggal input kita ada diman dan tujuan kita, langsung keluar kita harus jalan kemana - naik apa - turun dimana - dan berapa lama kira kira perjalanan yang akan ditempuh. 

Plus 1 lagi, NOKIA 6600 yang sudah terinstall world offline Nokia Maps; jadi saya juga tinggal masukkan nama jalan lokasi restoran Tuk Tuk dan GPS akan mengsinkronkan lokasi saya berdiri dengan lokasi restoran. Tidak sampai 5 menit dengan jalan kaki setelah turun dari U-Bahn, sampailah saya di depan restoran  :)

====

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Suasana hangat (paslitah kan pakai HEIZUNG alias penghangat ruangan), aroma rempah-rempah khas Indonesia pun meyeruak. Terbayang seperti masuk ke restoran PONYO, atau DAPUR SUNDA yang saat itu mulai dikenal luas. Bahkan interiornya-pun, dibuat seperti berada di Indonesia dengan nuansa batik, lampu petromak dan dinding anyaman bambu...betah deh.

Setelah melepas Jaket, Syal, dan menaruhnya di meja pojok ruangan agar bisa melihat seluruh sudut restoran dengan lengkap, saya dihampiri seorang pelayan mudah ramah dan cantik. Entah karena sudah lama di Jerman atau memang bukan asli Indonesia, dia memberikan saya buku menu dan meminta memanggilnya lagi jika sudah siap memesan makanan.

Senangnya melihat-lihat isi menunya, apa yang saya cari, beberapa ada dalam list menu yang disajikan. Pilhan jatuh ke soto ayam panas dan seporsi nasi kuning sate ayam (yang saya request khusus karena rasanya di menu tidak tertulis, dan disanggupi). Sekitar 10-15 menit saya menunggu dan akhirnya semua tersajikan diatas meja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun