Mohon tunggu...
Ahmad Ruhyat Firdaus
Ahmad Ruhyat Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis adalah bagian jiwa seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Yeay!! BBM Tidak Akan Naik...

6 November 2014   19:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:28 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisakah harga BBM tidak naik? Jawabannya tentu saja bisa, asalkan keputusan pemerintah tidak menaikkan harga BBM tersebut. Tetapi saat ini hasrat pemerintah untuk menaikkan harga BBM sangat besar. Tentu saja hal ini mempunyai alasan, menurut pemerintah anggaran APBN untuk subsidi BBM sangat besar dan tiap tahun semakin membengkak karena kebutuhan BBM semakin tahun semakin meningkat dengan semakin banyaknya kendaraan bermotor.

BBM saat ini sudah menjadi komoditi penting dalam kehidupan dan karena kebutuhannya di era modern ini sangat besar. Oleh karena itu, maka pemerintah khususnya BUMN Pertamina yang selaku pemasok BBM di seluruh Indonesia harus menyediakan stok yang cukup di tiap-tiap daerah. Jika anggaran APBN yang ada tidak mencukupi maka yang ada kuota BBM selama setahun tidak akan cukup. Contohnya saja tahun 2014 ini diperkirakan stok BBM jenis premium dan solar tidak akan bertahan hingga akhir tahun nanti.

Menengok sejarah masa lalu, Indonesia pada zaman dahulu terkenal sebagai negara pengekspor minyak dan menjadi anggota OPEC yang merupakan organisasi terkenal bagi negara-negara pengekspor minyak. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan masyarakat Indonesia akan BBM menjadi semakin besar dan hal ini mengakibatkan Indonesia pun tidak dapat mengekspor minyak lagi, bahkan untuk memenuhi stok dalam negeri pun pemerintah terpaksa mengimpor dari luar negeri dan akhirnya sperti yang kita ketahui Indonesia pun akhirnya harus keluar dari OPEC.

Untuk mengatasi APBN yang membengkak ini pun membuat pemerintahan yang baru saja terbentuk pasca pemilu telah mencanangkan kenaikan harga BBM jenis premium dan solar. Besar rencana kenaikan harga BBM pun tidak muluk-muluk, kenaikan hingga Rp3.000,00 dipandang cukup untuk mengurangi tunggakan APBN.

Dengan kenaikan ini memang berdampak baik bagi APBN tetapi  berdampak buruk bagi rakyat. Dampak buruk memang tidak berpengaruh besar bagi rakyat menengah ke atas, tetapi bagaimana dengan rakyat yang kekurangan? Mereka akan semakin kebingungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan kenaikan harga BBM pastinya juga akan terjadi kenaikan harga untuk barang-barang. Terutama saja barang pokok seperti sembako pasti akan mangalami kenaikan yang cukup besar karena biaya-biaya tambahan dalam produksi dan distribusi. Contoh lainnya adalah transportasi umum. Dengan kenaikan harga BBM, pastinya ongkos/tarif transportasi umum tersebut juga akan naik karena kendaraan bermotor membutuhkan bahan bakar untuk dapat digunakan.

Dampak lain yang akan terjadi adalah adanya tuntutan tentang kenaikan gaji, karena biaya hidup yang semakin mahal. Jika PNS juga menuntut kenaikan gaji dan kenaikan gaji PNS ini dapat terlaksana, maka hal ini sama saja dengan kembali menambah beban APBN karena seperti yang kita ketahui para PNS mendapatkan honor dari pemerintah. Bukannya mengurangi beban APBN dengan kenaikan BBM, yang terjadi mungkin adalah menambah beban APBN.

Jadi, dengan adanya kenaikan harga BBM pasti juga akan terjadi kenaikan harga-harga dalam kehidupan sehari-hari yang memberatkan rakyat. Oleh karena itu, pemerintah sebagai penyandang amanah rakyat harus mengkaji ulang tentang kenaikan harga BBM ini agar kemakmuran rakyat dapat terjaga dan menjadi semakin baik lagi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun