Mohon tunggu...
Ruhul Maulana
Ruhul Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Orang yang berdedikasi dan fleksibel yang mampu dalam penguasaan sistem manajemen basis data perpustakaan dan memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk tim serta dapat mengembangkan karier saya di bidang perpustakaan dan informasi, dan menghargai peluang untuk berkolaborasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Awareness Preservasi Digital

11 Desember 2023   20:45 Diperbarui: 11 Desember 2023   21:35 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

4) Migration

5) Encapsulation

6) Copying (refreshing)

7) Backup

8) Digitalisasi

9) Cloud computing

B. Tantangan preservasi digital

            Menurut Gbaje & Mohammed (2017), ada tiga kendala yang terkait dengan konservasi digital: tidak adanya kebijakan, kurangnya perhatian pustakawan, dan kurangnya keahlian teknis. Ifijeh (2014) mendukung ini dengan mengatakan bahwa masalah utama bagi pustakawan adalah kurangnya perhatian terhadap preservasi digital. Selain itu, Musrifah (2017) menyatakan bahwa format digital sulit bertahan dalam jangka waktu lama karena file yang dipreservasi dapat terkena serangan virus dan hacker, yang dapat menyebabkan file rusak atau hilang secara tiba-tiba. Menurut Xie dan Matusiak (2016), penting untuk mempertimbangkan kebenaran informasi digital dan kegagalan teknologi. File master dibuat untuk memastikan bahwa data digital asli dan mencegah penurunan kualitas yang disebabkan oleh salin yang sering. File yang dibuat tidak terikat dengan media permanen dan harus dapat disalin. Selain itu, perangkat keras yang tidak berfungsi harus diperhatikan karena keusangan perangkat lunak menyebabkan file tidak dapat dibaca.

            Berdasarkan penjelasan di atas, ada beberapa masalah dengan pengelolaan digital saat ini: a) kurangnya pengetahuan perpustakaan dan pustakawan tentang pengelolaan digital; b) tidak adanya kebijakan yang mengatur pengelolaan digital; dan d) masalah teknis seperti format digital yang rentan terhadap kerusakan, virus, ancaman hacker, dan kegagalan teknologi.

3. Simpulan

            Preservasi digital repositori perpustakaan perguruan tinggi sangat penting untuk pengelolaan, penyimpanan, dan akses dalam jangka panjang. Pengelolaan konten digital yang dimiliki akan lebih mudah dengan menggunakan Dspace, Eprints, FEDORA, dan MyCore. Proses preservasi digital akan lebih mudah dengan penggunaan perangkat lunak penunjang seperti LOCKSS, PLN, Portico, Archivematica, dan Rosetta. Keberhasilan penyimpanan digital akan meningkat dalam jangka panjang dengan menggunakan metode penyimpanan yang tepat, seperti penyimpanan teknologi, emulation, migration, encapsulation, copying, dan refreshing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun