Mohon tunggu...
Ruhi Adilah
Ruhi Adilah Mohon Tunggu... Desainer - Hallo!! Selamat datang di halaman Kompasiana ku.

Jika aku tak bisa berkata, maka izinkanlah aku untuk menulis Temukan saya di Instagram @ruhifna__

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kehidupan yang Dijalani Layaknya Seorang Petualang?

25 November 2019   04:24 Diperbarui: 25 November 2019   05:36 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluarga saya itu seperti tipe petualang. Mengapa demikian? Karena bagi saya hidup itu layaknya berpetualang dan menari di alam raya. Melewati hari-hari dengan lentur dan syukur dan melewati segala macam rintangan yang menerjang dari pagi hingga malam.

Sebagai petualang, saya hanya mampu untuk sekedar menikmati hidup dan menjadikan hidup lebih bermanfaat bagi saya sendiri dan orang lain. Entah kemana alam ini membawa langkah kaki melangkah dan berkarya. Yang jelas saya akan tetap berusaha melenturkan diri bersamanya dengan kesungguhan dan rasa semangat untuk mewujudkan mimpi menjadi nyata.

Sembari mengiringi langkah, saya hanya bisa menyederhanakan beban yang terbawa. Bernyanyi dengan hembusan angin, berbagi suka dengan keindahan langit, serta mengangis dan tertawa bersama hujan yang kerap datang tiba-tiba. Hingga menjadikan suka dan duka layaknya teman yang selalu ada pada setiap perjalanan tanpa rasa sesal dalam hati. Seperti siang dan malam yang dengan kesabarannya menangkupi kehidupan secara bergantian.

Karena saya bukan siapa-siapa. Saya hanya mampu memastikan bahwa sepanjang perjalanan saya melewatinya dengan rendah hati, pikiran yang positif, ucapan yang santun, dan tingkah laku yang sopan.

Jika saya melakukan kesalahan, saya selalu mengutamakan fokus untuk menemukan sebuah solusi. Kemudian menyiapkan mental dan membangun keterampilan-keterampilan sederhana yang dapat menjadikan perjalanan itu lebih asyik dan menyenangkan.

Setiap perjalanan, hal utama yang harus dilakukan adalah mendengarkan, bercakap-cakap dan berdialektika dengan semesta.

Tahun 2017 adalah awal untuk kehidupan baru bagi saya. Mengapa demikian? Karena pada tahun 2017, saya merasa harus menerima sebuah keputusan bahwa saya harus menjalani hidup dengan lebih banyak lagi tantangan. Iya!! Saya harus berpetualang jauh dari rumah, dan harus menjalani kehidupan baru dengan kesendirian.

Ya memang saya sudah terbiasa bercengkrama sendiri dengan alam. Namun, hanya tempat dan situasi yang menjadikan pembeda dan membuat saya merasa bahwa ini bakal menjadi kehidupan baru bagi saya.

Membaca Pertanda Semesta
Ada beberapa kebingungan dan masalah yang harus diselesaikan ketika saya menjalani kehidupan baru. Seperti masalah kerja kelompok, organisasi, dan tugas-tugas. Apalagi jika memahami seputar tentang anak usia dini. Bagiku, masalahnya bukan karena waktu dan tempat. Tetapi energi dan perhatianku akan terbagi. Karena dikehidupan baru ini yang saya inginkan bukan menjadi petualang saja, namun juga menjadi petualang yang berpengalaman.

Tapi saya sudah memutuskan. Iya!! Memutuskan bahwa saya harus menjalani kehidupan baru ini dengan cara berusaha melenturkan diri dan mencari solusi-solusi setiap harinya. Ya memang ada beberapa yang terjalani dengan baik, namun ada juga yang terjalani dengan kekacauan dan kebingungan.

Tapi saya tidak mau menyerah. Saya harus terus melangkah dan terus menjaga keihklasan, tanpa keluhan dan tanpa penyesalan. orang biasanya menyebutnya dengan istilah muddling through: to continue despite confusion and diffilcuties.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun