Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Politik Berimbas ke Sepakbola, Dimusuhi Asia, Israel Bergabung dengan UEFA

21 Mei 2021   10:05 Diperbarui: 21 Mei 2021   10:22 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Israel (boombastis.com)


Sekarang ini, dalam berita-berita tentang Timnas Israel selalu dikaitkan jika mereka bergabung dengan kawasan Eropa.

Padahal sejatinya secara geografis, Israel ini berada di kawasan Asia, mengapa demikian adanya?

Sedangkan negara-negara Timur Tengah lainnya mereka bergabung dengan AFC.

Hal tersebut berkaitan dengan politik. Israel yang menekan bangsa Palestina diboikot dan dimusuhi oleh negara-negara Asia, termasuk dalam urusan sepakbola.

Bergabung dengan Konfederasi Sepakbola Asia, atau yang kita kenal dengan AFC sejak 1954, namun Israel mendapatkan penolakan dari sejumlah negara Asia terutama dari negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, termasuk Indonesia.

Negara Bintang Daud itu bahkan pernah keluar sebagai juara Piala Asia pada tahun 1964. 

Semula ada 16 negara yang akan berpartisipasi dalam perhelatan yang digelar di negara Bintang Daud itu. Ya, Israel menjadi tuan rumah turnamen itu.

Akan tetapi, 11 negara kemudian membatalkan keikutsertaan mereka, mundur. Alhasil turnamen Piala Asia itu hanya diikuti oleh empat negara saja. Yaitu Israel sebagai tuan rumah, Korea Utara, Hongkong, dan India.

Nah, di situ dapat dilihat tidak ada negara Asia yang mayoritasnya Muslim yang berpartisipasi. Hanya Korea Utara, Hongkong, dan India, negara diluar Israel yang berpartisipasi. Karena mereka adalah negara yang mayoritasnya bukan Islam.

Indonesia pun menjadi salah satu negara Muslim yang menolak bertanding dengan Israel.

Dalam kualifikasi Piala Dunia Swedia 1958, kala itu Timnas Indonesia yang ditangani Tony Pogacnik, sudah memenangkan laga melawan Cina dengan agregat 5-4. 

Catatan, pada leg pertama di Stadion Ikada, Jakarta, Maulwi Saelan dkk menang 2-0. Kedua gol itu diborong oleh Ramang. Giliran bertandang ke Cina, Indonesia kalah 3-4.

Penentuan digelar di tempat netral, yaitu di Myanmar. Skor 0-0. Maka dengan demikian Indonesia berhak melaju ke babak berikutnya.

Namun Indonesia harus bertemu dengan Israel sebagai juara wilayah barat. Tidak mau berlaga di Israel, Indonesia sempat mengirimkan surat kepada FIFA agar digelar di tempat netral. Akan tetapi FIFA menolaknya.

Dengan demikian, Indonesia terpaksa mengundurkan diri. 

Pada perjalanan selanjutnya, ternyata Israel lah yang pada akhirnya memperoleh tiket ke Swedia.

Di kualifikasi zona Asia-Afrika, Israel bergabung dengan Mesir dan Sudan. Kualifikasi itu menghasilkan pertemuan di partai puncak antara Sudan dan Israel.

Mengikuti langkah Liga Arab yang memboikot Israel, maka Sudan pun enggan berlaga melawan Bintang Daud. Maka dengan demikian, Israel lah yang otomatis ke Swedia.

Penolakan lainnya dari Indonesia adalah pada momen Asian Games tahun 1962 di Jakarta. Soekarno pada waktu itu tidak memberikan visa kepada Israel. Karenanya Indonesia mendapatkan sanksi, yaitu dicopotnya keanggotaan Indonesia dari IOC (International Olympic Committee).

Itulah cikal bakal Israel tidak lagi menjadi anggota AFC sejak tahun 1974. Maka negara Yahudi itu kini mengikuti kualifikasi Piala Dunia bergabung dengan zona Eropa, sejak kualifikasi Piala Dunia 1982.

Klub-klub negara Bintang Daud itu pun mulai mengikuti kompetisi-kompetisi klubnya di Eropa sejak tahun 1991. Alhasil, Asosiasi Sepakbola Israel pun resmi diakui menjadi anggota UEFA pada tahun 1994.

Urusan politik ternyata berimbas juga kepada sepakbola.

Sementara itu, Antara melaporkan jika Presiden Jokowi sudah dikirim surat oleh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh (tertanggal 18 Mei 2021), yang meminta Indonesia menggalang dukungan dari negara-negara mayoritas Muslim untuk menentang Israel.

Surat itu meminta Jokowi segera bertindak dan menyatakan sikap tegas menghentikan aksi teror dan serangan ke wilayah Gaza.

"Kami meminta Anda menggalang dukungan dari negara Muslim, Arab, dan dunia mendesak Israel menghentikan serangan dan teror di Gaza,"kata Haniyeh. 

Sejauh ini belum ada tanggapan dari Istana Kepresidenan.

Peristiwa yang terakhir, tindakan seorang pemain Israel yang saat ini membela PSV Eindhoven, Eran Zahavi, menuai kontoversial.

Seperti diketahui, Leicester City keluar sebagai juara Piala FA Inggris 2020/2021 setelah di final mengalahkan Chelsea dengan skor 1-0 yang dicetak oleh Youri Tielemans melalui sepakan keras dari luar kotak penalti.

Saat selebrasi, dua pemain Leicester City yang beragama Muslim, yaitu Wesley Fofana dan Hamza Choudhury membentangkan bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas atas serangan Israel terhadap warga Palestina 

Akan tetapi seorang pemain PSV dan pemain Timnas Israel, Eran Zahavi, mengedit foto itu dengan bendera Israel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun