Sempat diupayakan penyelesaian soal pertengkaran itu namun tak tak kunjung jua berakhir. Maka dari itu, kedua bangsa tersebut sepakat untuk mengadakan pertemuan di Saragosa, Spanyol.
Dalam pertemuan yang digelar pada 22 April 1529 itu dicapai kesepakatan jika Portugis mendapatkan kekuasaan di sebelah barat (termasuk Maluku) sedangkan Spanyol mendapatkan bagian di Samudera Pasifik (termasuk Filipina).Â
Inilah yang dikenal dengan Perjanjian Saragosa.
Maka dengan demikian Portugis lah yang akhirnya mendapatkan monopoli atas rempah-rempah di Maluku, sedangkan Spanyol harus angkat kaki dari wilayah "Ambon Manise".
Sejarah berlayarnya kedua bangsa itu tentunya merupakan bagian historis dari masing-masing bangsa itu, baik bagi Spanyol maupun Portugis.
Jika dihitung dari tahun 1521, maka itu ada jenjang jarak 5 abad sampai tahun 2021 ini.Â
Menarik perhatian jadinya, pada bulan Pebruari 2021 lalu Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Jose Maria Matres dengan didampingi atase perdagangan Spanyol mengunjungi Tidore dan bertemu dengan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba .Â
Kunjungan itu dalam rangka persiapan Propinsi Maluku Utara menggelar pelaksanaan "Sail Tidore 2021".
Dalam kesempatan itu Maria Matres juga mengunjungi peninggalan benteng dan tempat bersejarah lainnya.
Maria Matres mengatakan pada 27 Maret akan berlabuh kapal latih Spanyol, Juan Sebastian Elcano, di Tidore.
"Kunjungan ini merupakan penguatan hubungan kami antara bangsa Spanyol dan Indonesia yang sudah terjalin sejak 500 tahun lalu," kata Matres.