Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Perangko Pertama di Indonesia Ini Harganya Rp1,6 Miliar Bahkan Bisa Lebih

5 April 2021   11:06 Diperbarui: 5 April 2021   11:12 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perangko pertama di Indonesia (nasional.okezone.com)

Bagi penggila perangko, tentu perangko langka itu banyak diincar untuk menjadi miliknya.

Harga perangko seri Raja Willem III seharga Rp 1,6 miliar itu bahkan bukan harga mati. Dalam artian, menurut Rijanto harganya bisa jauh lebih mahal dari Rp 1,6 miliar. Semakin tua, semakin langka, maka akan semakin mahal.

"Perangko Penny Black sangat terkenal di dunia filatelis," kata Rijanto.

Namun sejatinya, justru perangko seri Raja Willem III di Nusantara malahan lebih mahal ketimbang seri Penny Black.

Kapankah perangko buatan Indonesia dicetak untuk pertama kalinya?

Atas perintah dari Ir Soekarno sebagai presiden pertama RI, setengah tahun paska kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, maka terbitlah perangko pertama Indonesia, saat itu untuk memperingati setengah tahun kemerdekaan.

Gambar perangko itu adalah hewan banteng yang sedang menarik rantai dan bendera merah-putih. Perangko berharga 20 sen itu terdapat tulisan "Repoeblik" dan "Indonesia".

Banteng menarik rantai menandakan jika Indonesia kini telah terlepas dari belenggu penjajahan.

Ada juga tulisan "Indonesia Merdeka" dan "17 Agoestoes 1945".

Tentu perangko yang sempat dipamerkan di Pameran Filateli Dunia di JCC Senayan, Jakarta, 18-24 Juni 2012 itu kini juga berharga mahal dan banyak dicari para penggila perangko.

Dalam perjalanannya kemudian, pemerintah juga menerbitkan perangko untuk menunjukkan kedaulatan RI saat terancam oleh agresi Belanda yang ke 2 saat menduduki ibukota Indonesia saat itu, Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun