Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bogor Kota Hujan, Kujang, dan Pakuan Pajajaran

2 Februari 2021   10:05 Diperbarui: 2 Februari 2021   10:18 2367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu monumen kujang di Bogor (metro.tempo.co)


Presiden pertama RI Ir Soekarno pernah mengungkapkan dua kata ini, yaitu Jas Merah. Ini adalah singkatan dari jangan sekali-kali melupakan sejarah. Sebagai generasi jaman sekarang kita harus selalu ingat dan merasa memiliki warisan peninggalan sejarah kebesaran masa lampau.

Di Jawa Barat sekarang ini dulu ada kerajaan yang fenomenal, namanya Kerajaan Pajajaran yang berdiri kurun waktu 1030-1579.

Jika Anda sering menyaksikan film "Kembalinya Raden Kian Santang" yang tayang setiap malam di MNCTV di sana ada disebut-sebut nama Pajajaran atau Prabu Siliwangi, raja Pajajaran yang tersohor. Memang film itu menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di jaman Pajajaran di tanah Pasundan.

Namun tahukah Anda dimanakah letak ibukota dari Kerajaan Hindu tersebut?

Para ahli sejarah meyakini jika pusat Pakuan Pajajaran adalah kabupaten dan kota Bogor sekarang ini.

Jika dilihat kondisi sekarang ini saja banyak nama jalan di kota hujan itu yang mengambil nama dari prasasti dari kerajaan Pajajaran itu.

Banyak prasasti ditemukan di kota yang pada jaman Belanda disebut dengan Buitenzorg itu. Di antaranya adalah batu tulis yang berlokasi di Kelurahan Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan. Batu tulis itu kini berada di kompleks yang luasnya 17x15 meter.

Jadi orang-orang Bogor boleh bermegah diri karena kota mereka merupakan kota Pakuan Pajajaran dulunya. Di sana juga ditemukan reruntuhan istana kerajaan yang diyakini Pakuan Pajajaran.

Konon kata Bogor sendiri adalah berasal dari "Buitenzorg" sebagaimana orang-orang Belanda menyebutnya. Namun karena lidah orang Sunda sangat sulit untuk melafalkannya, maka mereka menyebutkannya dengan "Bogor".

Selain disebut kota hujan karena curah hujan di sana sangat tinggi, sebentar-sebentar hujan sebentar-sebentar hujan, Bogor dijuluki juga kora angkot karena memang banyak angkot berseliweran di sana. Bogor juga disebut dengan kota ubi dan banyak sebutan lainnya.

Pakuan Pajajaran berdiri konon lantaran adanya perselisihan antara dua kerajaan yang sama-sama berada di tanah Pasundan ini, yaitu perselisihan antara Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda. Kedua kerajaan tersebut mengikat tali persaudaraan lantaran putri dari Kerajaan Sunda menikah dengan putra dari Kerajaan Galuh. Raja Sunda saat itu adalah Raja Susuktunggal dan raja Galuh adalah Raja Dewa Niskala. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun