Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Filistin, Bangsa Paling Misterius, Jokowi Berani Ciptakan Sejarah?

19 Desember 2020   10:05 Diperbarui: 19 Desember 2020   10:11 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daud dan Goliat (rec.or.id)

Israel menjadi bangsa yang dikerubungi bangsa-bangsa Arab terutamanya. Hal itu lantaran Palestina dan negara-negara Arab memiliki persamaan yaitu beragama Muslim.

Apakah karena itu, Israel masih musuh dengan tetangganya, atau kah itu hanya politis saja?

Namun di masa era pandemi Covid-19 ini, ternyata bangsa Arab satu per satu mulai membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Uni Emirat Arab menjadi negara pertama yang "berkhianat". Disusul lantas oleh Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Negara kita, Indonesia pun menjadi topik hangat media-media dalam negeri Israel dan dunia, lantaran disinyalir Indonesia pun bakal mulai membuka pintu bagi negara yang disebut dengan Yahudi itu.

Selain Indonesia, media Israel seperti Jerusalem Post, juga menyebut-nyebut Oman yang bakal membuka hubungan diplomatik dengan Yahudi.

Di sini lantas timbul masalah. Sudah lekat sekian lamanya, Indonesia selalu memberikan dukungan kepada Palestina untuk berdiri sendiri.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan jika Indonesia tak akan membuka hubungan diplomatik dengan Yahudi.

Apakah Indonesia juga takut dicap berkhianat seperti yang dicap kepada bangsa-bangsa Arab yang disebutkan di atas tadi?

Setiap pandangan pasti ada pro dan kontra nya. Pernyataan Retno Marsudi itu sangat disayangkan oleh Monique Rijkers, wanita berdarah Yahudi sekaligus pendiri Hadassah Indonesia.

Rijkers menyatakan dengan dibukanya pintu antara Indonesia dan Israel maka justru ini akan membuka kesempatan bagi Indonesia menjalankan peran selaku mediator bagi hasrat Indonesia untuk perdamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun