Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelatih Lyon Bangga Bisa Lewati Hadangan "Alien" Cristiano Ronaldo

9 Agustus 2020   09:02 Diperbarui: 24 Agustus 2020   19:43 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cristiano Ronaldo (waspada.co.id)

Rudi Garcia, pelatih Olympique Lyon, mengatakan menyingkirkan Juventus di Liga Champions merupakan momen yang paling memuaskan di hidupnya.

"Menyingkirkan Juventus benar-benar hal yang dahsyat, hasil ini mengejutkan" kata Garcia kepada Sky Sport Italia.

Selain itu, Garcia juga mengatakan kekalahan timnya di leg kedua sebagai kekalahan yang paling membahagiakan.

"Saat ini kami menghadapi pemain dari luar planet Ronaldo, dia bisa mencetak gol kedua dengan luar biasa," tutur Garcia

Seperti diketahui, 2 gol yang disarangkan Cristiano Ronaldo pada leg kedua 16 besar Liga Champions menjadikan Juventus mengalahkan Lyon dengan skor akhir 2-1, Sabtu (8/8/2020) dinihari WIB.

Akan tetapi kemenangan Si Nyonya Tua itu tetaplah sia-sia karena mereka tidak lolos ke perempatfinal. Juventus kalah dalam agresivitas gol tandang. Skor agregat 2-2.

Misi untuk membalikkan keadaan setelah kekalahan 0-1 di leg pertama, gagal.

Proses kegagalan itu boleh dibilang dramatis. Andai saja tidak terjadi hal yang berikut ini, sangat tipis.

Wasit menunjuk titik putih di menit ke 11 karena Rodrigo Bentancur dianggap melakukan pelanggaran di kotak terlarang kepada Houssem Aouar. 

Ketika wasit hendak meletakkan bola untuk dieksekusi, para pemain Juventus melakukan protes, itu bukan penalti, karena Bentancur lebih dahulu memenangi penguasaan bola.

Setelah berkomunikasi dengan VAR, penalti tetap dilakukan.

Maju sebagai eksekutor, Memphis Depay melaksanakan tugasnya dengan sempurna. 1-0 Lyon unggul.

Tertinggal agregat 0-2 membuat Juventus harus melesakkan 3 gol agar tetap selamat.

Giliran Juventus mendapat hadiah penalti di menit ke 41. Cristiano Ronaldo yang menjadi algojo mengubah kedudukan menjadi 1-1.

Penalti diberikan karena bola menyentuh tangan Depay di kotak terlarang.

Ronaldo mencetak gol keduanya di menit ke 64 yang mengubah kedudukan menjadi 2-1.

Tidak ada lagi gol tercipta di sisa laga, hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor 2-1 tetap bertahan.

Dengan demikian, Si Nyonya Tua tersingkir.

Si Nyonya Tua memang kurang baik peruntungannya di Liga Champions ini.

Saat main di sarang Lyon, gol satu-satunya dari kekalahan Juventus saat itu tercipta di menit ke 30 ketika Juventus bermain dengan 10 orang. Ini dikarenakan Matthijs de Ligt saat itu sedang ke pinggir lapangan karena kepalanya bocor dan harus diperban.

Gawang Juventus sendiri saat itu dibobol oleh Lucas Tousart.

Pada saat itu, Lyon mendapatkan dukungan ribuan suporternya yang hadir di stadion.

Kini, karena pandemi Covid-19, Juventus harus menanggung akibatnya. Mereka tidak didukung suporter. Karena memang tidak diperbolehkan.

Gelandang berusia 30 tahun Miralem Pjanic tidak mampu menyembunyikan kekecewaannya karena tidak dapat membantu timnya untuk lolos.

Musim depan, Pjanic tidak akan lagi membela Juventus. Bergabung sejak 2016, ini adalah musim terakhirnya bersama Si Nyonya Tua.

Musim depan pemain asal Bosnia Herzegovina itu akan berseragam Barcelona.

"Benar-benar dan sulit diterima, penalti yang pertama seharusnya tidak terjadi, itu membuat kami lemas," kata Pjanic.

Sejumlah catatan ditinggalkan dalam laga di atas.

Ini adalah kali pertama Juventus didepak klub Perancis di babak knock-out ajang Eropa.

Dengan dua gol yang disarangkan pada laga tadi, Ronaldo sejauh ini masih memegang rekor pencetak gol terbanyak di babak gugur Liga Champions. Kini sudah 67 gol.

Jauh di atas urutan kedua yaitu Lionel Messi dengan 46 gol, dan Mueller di urutan ketiga dengan 21 gol.

Termasuk yang teranyar, Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak untuk Juventus dengan 37 gol, melampaui rekor yang sudah bertahan 95 tahun yang dibuat oleh Felice Borel.

Namun dari sekian catatan rekor tersebut menjadi sia-sia karena timnya tersingkir. Ini juga menjadi pencapaian terburuk Ronaldo bersama tim yang dibelanya. Gugur di 16 besar.

Sebelumnya, ketika membela tim lainnya (Real Madrid dan Manchester United), setidaknya CR7 bersama timnya sampai ke perempatfinal.

Kejadian serupa pernah terjadi satu dekade yang silam. Pada musim 2009/10 ketika Ronaldo bermain untuk Real Madrid, saat itu Los Blancos juga berhadapan dengan Olympique Lyon.

Real Madrid juga gagal maju ke perempatfinal karena kalah 1-2 agregat. Leg pertama, Real Madrid kalah 0-1, sedangkan leg kedua hanya imbang 1-1.

Tagar #SarriOut yang digemakan para suporter Bianconeri tak pelak menjadi trending topic media sosial Twitter sampai kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun