Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Media AS Tempatkan Ginting Nomor Dua Kandidat Peraih Emas Olimpiade Tokyo

4 Juli 2020   08:01 Diperbarui: 4 Juli 2020   08:13 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonatan Christie dan Ginting (cnnindonesia.com)


Olimpiade Tokyo diundur gelarannya sampai medio tahun 2021.

Menarik disimak, Badmintonbites, sebuah media di Amerika Serikat merilis siapa saja yang bakal memperoleh medali emas dari nomor tunggal putra cabang olahraga bulutangkis di Olimpiade Tokyo.

Dua pemain Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie ditempatkan masing-masing di posisi ke 2 dan ke 4 oleh media itu.

Badmintonbites menempatkan Kento Momota dari Jepang di urutan pertama kandidat peraih medali emas Olimpiade Tokyo.

Sedangkan tempat ke 3 ditempati Viktor Axelsen dari Denmark.

Shi Yuqi dari Cina ditempatkan di posisi ke 5.

Urutan ke 6 sampai dengan ke 8 kandidat peraih medali emas turnamen akbar empat tahunan itu ditempati masing-masing oleh Chen Long asal Cina, Chou Tien Chen asal Taiwan, dan Anders Antonsen dari Denmark.

Kento Momota yang ditempatkan di posisi pertama adalah pebulutangkis kelahiran Perfektur Kagawa yang kini berusia 25 tahun.

Dialah peringkat pertama BWF di nomor tunggal putra. Sejauh ini dia sudah mengantongi sebanyak 33 gelar dari berbagai turnamen.

Permainannya yang eksplosif dan sulit diduga menjadikan dia terpilih sebagai pemain terbaik bulutangkis dunia pada 2019.

Momota dua kali mengantongi medali emas Kejuaraan Dunia, masing-masing di Basel, Swiss (2019) dan Nanjing (2018).

Bermain sebagai tunggal kedua setelah Kenichi Tago, Momota memenangkan semua laga, ketika negeri matahari terbit itu merebut Piala Thomas pada tahun 2014.

Peringkat tertinggi yang pernah diraih Anthony Sinisuka Ginting adalah ke 3. Saat ini, pria kelahiran Cimahi, 20 Oktober 1996 itu berada di peringkat ke 6 BWF.

Beberapa prestasi yang diraihnya antara lain juara Korea Terbuka 2017, Daihatsu Indonesia Open 2020, dan sejumlah medali emas dari nomor beregu putra.

Pemain berusia 26 Viktor Axelsen asal Denmark sepanjang kariernya sudah mengantongi 11 gelar dari berbagai turnamen.

Peringkat pemain jangkung kelahiran Odense itu saat ini adalah ke 4 BWF.

Sedangkan pemain Indonesia lainnya, Jonatan Christie, saat ini berada di peringkat ke 7 BWF. Pemain kelahiran Jakarta, 15 September 1997 itu adalah pemegang medali emas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.

Jonatan mengantongi empat gelar di nomor perorangan.

Fokus ke Piala Thomas

Kedua pemain Indonesia yang bersangkutan, mengatakan mereka akan mengincar Piala Thomas yang akan digelar pada 3-11 Oktober 2020 di Aarhus, Denmark.

Selama dua dekade lamanya Indonesia belum lagi meraih Piala Thomas, sejak terakhir kali merebutnya pada 2002.

Pada edisi Piala Thomas terakhir, Indonesia terhenti oleh Cina di semifinal dengan skor 1-3,  yang mana pada akhirnya Cina menjadi juara pada tahun 2018 di Bangkok, Thailand.

"Kami harus fokus, karena Piala Thomas turnamen yang sangat penting bagi kami dan Indonesia," kata Jonatan, Rabu (1/7/2020).

Paska ditunda karena pandemi Covid-19, turnamen bulutangkis BWF akan dimulai kembali pada 1 hingga 6 September 2020 mendatang di Super 300 BWF Taiwan Terbuka.

Jika pemain mengikuti terus turnamen yang sangat padat, maka itu akan menguras tenaga dan konsentrasi. Dalam satu bulan ada dua atau tiga turnamen.

"Dalam satu tahun kami mempunyai banyak turnamen, jadwalnya sangat padat, sangat lelah dan membosankan. Hal tersebut biasa kami hadapi. Kami kini harus pergi ke Olimpiade," ujar Ginting.

"Beruntung kami sudah lolos ke Olimpiade, sebaiknya kami fokus ke Piala Thomas," jelas Ginting. 

Memang Ginting dan Jonatan sudah aman ke Tokyo melihat sisa turnamen kualifikasi yang diatur BWF. Itu sebabnya mereka ingin fokus ke Piala Thomas.

Di Piala Thomas tahun ini Indonesia ditempatkan pada unggulan pertama. Sedangkan Jepang di unggulan ke 2. Unggulan ke 3 dan 4 adalah Cina dan Denmark.

Sebagai unggulan pertama, Indonesia tentunya harus menjawab tuntas tantangan tersebut.

Indonesia selama ini masih memegang rekor sebagai peraih Piala Thomas terbanyak dengan 13 kali.

"Tidak mudah menjadi nomor satu, masih banyak hal yang harus diperbaiki di masa depan," kata Ginting. 

Ginting dan Jonatan berkeinginan untuk terus memperbaiki peringkatnya.

Saat ini Ginting di peringkat ke-6 dan Jonatan di peringkat ke-7.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun