Hazmat (hazardous materialis) adalah pakaian dekontaminasi atau perlengkapan perlindungan pribadi sebagai perlindungan terhadap material yang membahayakan dengan dilengkapi alat bantu pernapasan supaya bisa mendapatkan udara.
Dalam satu piket, pakaian pelindung itu digunakan 8-9 jam. Tidaklah heran, mengapa pangkal hidung Yudha sedikit mengalami lecet karena memakai masker N-95 yang terlalu lama.
Menurut Yudha, walau sudah diplester, memakai N-95 cukup sakit. Namun demi keamanan tetap harus digunakan dengan mengabaikan rasa sakit.
Tak cuma rasa sakit menggunakan pakaian pelindung saja yang dirasakan pria asal Dusun Pariyaan Desa Sumberkolak Kecamatan Panarukan itu.Â
Pria berusia 32 tahun itu juga merasakan sakit yang lain, yaitu kerinduan pada istri dan anaknya nun jauh di sana.
Di saat-saat seperti demikian, tak banyak yang bisa dilakukan untuk mengobati sakit kangennya.
Namun Yudha menunjukkan satu kekecualian.
"Melakukan video call, tapi itu pun bila sempat ada waktu senggang, di luar piket," tuturnya.
Tugas Yudha menjadi pejuang Covid-19 berakhir pada 22 April lalu. Namun Yudha tidak bisa buru-buru pulang ke kampung halamannya. Yudha harus melewati prosedur dulu, menjalani karantina di Jakarta.
Setelah menjalani dua kali tes swab dan hasilnya negatif, Yudha baru diperbolehkan pulang.
"Saya tiba kembali di Situbondo tiga hari yang lalu (29/4/2020), hingga kini masih isolasi mandiri," pungkasnya.
