"Saya harap dia baik-baik saja," kata Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Presiden Trump mengatakan hal tersebut di Gedung Putih kepada para awak media menanggapi berita yang diperoleh Trump dari media soal jatuh sakitnya Presiden Korea Utara, Kim Jong Un.
Trump tidak mengatakan perihal kondisi pemimpin tertinggi Korea Utara itu diperolehnya secara langsung, dia hanya mengetahui kabar dari media.
Pemimpin AS itu mengatakan kepada para awak media bahwa dirinya dengan Kim memiliki "hubungan baik".
Media barat mulai mengendus ada apa-apanya terkait tidak hadirnya Kim Jong Un karena Jong Un tidak menghadiri perayaan peringatan hari ulang tahun Kim Il Sung yang sekaligus tanggal 15 April (2020) di sana dijadikan sebagai hari libur nasional yang paling penting, hari bersejarah yang memang diambil dari hari kelahiran Kim Il Sung, kakek dari Kim Jong Un.
Penampilan Jong Un di depan publik yang terakhir adalah empat hari sebelumnya, yaitu pada Rabu (11/4/2020) ketika dia memimpin pertemuan politbiro Partai Buruh.
Tampil di depan publik sebelum itu adalah ketika Jong Un sedang mempersiapkan perayaan HUT kakeknya dan juga ketika uji tembak rudal jarak pendek.
Sesudah itu Jong Un menghilang dari publik, beberapa media melaporkan kondisi Jong Un cukup mengkhawatirkan usai menjalani operasi pembuluh darah jantung yang dilaksanakan di Rumah Sakit Hyansan, dekat Gunung Myohyang, propinsi Pyongan Utara, Senin (13/4/2020).
Situs berita Daily NK, sebuah situs yang dikelola oleh warga Korea Utara yang membelot dengan pindah ke Korea Selatan, mengatakan kondisi kesehatan orang nomor satu tersebut terus memburuk dalam beberapa bulan terakhir karena kebiasaan Kim Jong Un yang suka merokok.
Daily NK juga mengatakan pemimpin negara komunis itu hingga kini (22/4/2020) sedang menjalani proses pemulihan kesehatannya di villa Hyang Sang di luar Pyongyang.
Selain kebiasaan merokok, situs itu juga mengatakan penyebab semakin memburuknya kondisi kesehatan Kim adalah karena Kim obesitas, dan over work (terlalu banyak bekerja).
Bukan sekali ini saja Kim menderita sakit yang berat, pada kardiovaskularnya.
Pada tahun 2014, Jong Un juga tidak hadir dalam pertemuan Majelis Tertinggi Rakyat, sebuah acara kenegaraan yang penting. Padahal semenjak dia menjadi pemimpin tertinggi di negara komunis itu pada 2011, dia tidak pernah absen untuk hadir.
Namun acara pada tanggal 25 September 2014 dan dihadiri sejumlah organisasi nasional, pejabat militer, dan pejabat partai itu, kursi yang khusus diperuntukkan untuk Kim, kosong.
Spekulasi pun merebak. Dan yang paling kuat menyebutkan kalau Kim sedang sakit. Beberapa analisa mengatakan Kim sakit karena berat badan Kim yang semakin bertambah berat, obesitas.
Pengamat tersebut mengatakan Kim terlihat berjalan pincang pada Juli 2014 di hadapan publik.
Beberapa sumber mengatakan Kim menderita sejumlah penyakit di antaranya tekanan darah tinggi, asam urat, diabetes, dan obesitas.
Mengutip sumber, Yonhap News Agency mengatakan tim medis Korea Utara bahkan mengunjungi Swiss dan Jerman untuk konsultasi tentang masalah kesehatan Kim.
KCNA, media resmi Korea Utara, yang biasa mengulas aktivitas dan penampilan Kim Jong Un, mengatakan "menghilangnya" Kim dari hadapan publik seperti yang terakhir ini, sama kondisinya seperti pada tahun 2014 lalu.
Sebelum tidak hadir di hadapan publik, penampilan Kim terakhir pada saat itu adalah ketika menghadiri sebuah konser musik bersama isterinya, Ri Sol Ju, pada 4 September 2014.
Setelah menghilang, Kim muncul lagi di hadapan publik dan terlihat sehat.
Kim Jong Un lahir pada tanggal 8 Januari 1983.Â
Jong Un resmi dinyatakan sebagai pemimpin baru Korea Utara begitu usai pemakaman ayahnya, Kim Jong Il, yang memimpin Korea Utara pada 1941-2011.Â
Sebelumnya Jong Un menjadi anggota politbiro Partai Buruh, Panglima Tertinggi Tentara Rakyat Korea, Ketua Komisi Militer Sentral, dan Sekretaris pertama Partai Buruh KoreaÂ
Sedangkan kakek Jong Un adalah Kim Il Sung (1912-1994).
Stasiun Televisi Korea Utara menyatakan Kim Jong Un adalah "Penerus Agung" dari kepimpinan yang diwariskan ayahnya.
Bahkan oleh Kim Yong Nam, Ketua Majelis Tertinggi Korea Utara, disebutkan, Kim Jong Un merupakan pemimpin tertinggi negara, militer, dan partai yang mewarisi sifat-sifat agung dari ayahnya, Kim Jong Il.
Di saat sempat terjadi ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara, Donald Trump mengejek Kim Jong Un sebagai "pendek". Sedangkan Kim Jong Un balas mengejek dan menyebutkan Donald Trump sebagai "tua".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI