Studi tersebut lalu dipublikasikan di The National Center for Biotechnology Information.
Ya, berpelukan selain membuat jantung lebih sehat, juga dapat mengurangi risiko terkena suatu penyakit. Studi tersebut memperlihatkan bahwa sentuhan, yang berarti juga sebuah dukungan, menyebabkan mereka cenderung lebih sehat ketimbang mereka yang tidak mendapat dukungan.
Para ilmuwan mengemukakan hormon oksitosin di dalam tubuh meningkat saat berpelukan yang menimbulkan perasaan bahagia serta mengurangi stres. Oksitosin juga menyebabkan penurunan tekanan darah tinggi.
Itu tadi mengenai fungsi berpelukan bagi jantung dan kesehatan jiwa.Â
Coba simak pendapat pakar kesehatan jiwa berikut.Â
Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, Jawa Barat, dr Lahargo Kembaren, SpKJ, menyatakan kondisi kesehatan jiwa menjadi lebih sehat dan perasaan stres dapat dikendalikan dengan tindak berdamai.
Lebih lagi, dr Lahargo mengemukakan dengan sehatnya jiwa maka didapat juga kondisi fisik dan lainnya yang berguna bagi kehidupan. Damai dalam hal ini berkaitan dengan damai dengan diri sendiri, lingkungan sekitar, dan pride. "Menerima yang ada, mengendalikan stres dengan berdamai,"
Senada dengan itu, dr Andri, SpKJ, praktisi kesehatan jiwa dari Universitas Krida Wacana mengemukakan bahwa berdamai sangat berguna bagi kesehatan jiwa. Apalagi jika dilakukan dengan perasaan ikhlas dan tulus.
Menurutnya, dengan berdamai, pikiran kita menjadi lebih sehat, tenang serta mampu menghadapi tantangan ke depan.
Andri juga menambahkan, untuk berdamai diperlukan pengelolaan perasaan dengan baik. Kalau tidak, maka akan timbul perasaan yang tidak nyaman. Perasaan tidak nyaman itu akan bereaksi di dalam tubuh. Selanjutnya perasaan tidak nyaman itu akan mengeluarkan hormon stres lebih banyak dari biasanya.
Damai kan? Itulah manfaat dari berdamai. Yuk, Sandiaga dan Ma'ruf berdamai, berpelukan. Yuk, Prabowo dan Jokowi berdamai dan berpelukan. Yuk, kedua kubu berdamai dan berpelukan. Demi Indonesia yang damai.