Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mempererat Kembali Persaudaraan Setelah Berkompetisi Politik

4 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 4 Juni 2019   06:38 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momen bersalaman antara Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua PDI-P Megawati Soekarnoputri cukup menjadi perhatian publik. Pemilu baru saja usai, perbedaan pandangan politik antara SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dengan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI-P. 

Tidak serta-merta menurunkan saling sapa dalam duka cita kemanusiaan, ketika ibu Mega turut hadir pada acara pemakaman ibu negara Presiden RI ke 6.

Seperti diketahui, Kristiani Herawati, atau akrab disapa dengan ibu Ani Yudhoyono telah meninggalkan kita semua pada usianya yang ke 67 tahun, karena mengidap penyakit kanker darah. Ibu Ani wafat di rumah sakit NHU Singapura, bertepatan pada Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2019 pada jam 11.50 waktu Singapura.

Duka yang mendalam bagi kita semua sebagai warga negara Indonesia, tak lantas menurunkan rasa kemanusiaan untuk turut berbelasungkawa karena kepergian ibu Ani. Kendati masalah politik dalam negeri yang masih panas, yang disebabkan karena berbeda pandangan serta arah politik dari kubu bertikai.

Dalam hal ini, Ketua Umum PDI-P ibu Mega yang sangat jelas partainya Pak Jokowi berseberangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat pimpinan SBY.

Itulah sebabnya mengapa momen bersalaman antara kedua petinggi parpol pada kesempatan upacara pemakaman ibu Ani mendapat perhatian dari berbagai kalangan dan masyarakat.

"Perbedaan arah tak serta-merta membuat ibu Mega memutuskan rasa kemanusiaan dalam menguatkan rasa duka mendalam yang sedang dialami Pak SBY," ujar jubir TKN Ace Hasan Syadzily, Minggu (2/6/2019).

Seperti diketahui, ibu Ani dikembalikan ke bumi pada Minggu (2/6/2019) di TMP Kalibata, tepat satu meter dari pusara ibu Ainun Habibie, isteri dari BJ Habibie.

Setelah saling bersalaman, terlihat kedua petinggi parpol Pak SBY dan ibu Mega melakukan obrolan singkat.

Menghadiri upacara pemakaman ibu Ani tersebut, ibu Megawati ditemani oleh putrinya Puan Maharani.

Sebelumnya, sempat beredar isu munculnya sebuah dendam, dendam politik antara ibu Mega dan Pak SBY.

Namun, hal tersebut mendapat bantahan dari dari kubu PDI-P. Menurut Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno, Minggu (2/6/2019), pertemuan dan momen saling bersalaman antara kedua petinggi sekaligus menepis isu telah terjadi dendam politik di antara keduanya yang selama ini beredar.

Sedang mengenai demokrasi, Hendrawan menyatakan bahwa demokrasi bukan hanya sekedar tentang kompetisi.

"Silaturahmi antar tokoh politik sangat penting dalam situasi apapun. Demokrasi mengajarkan kita kapan harus berkompetisi dan kapan harus bermitra. Kapan harus berlaga, kapan harus berkolaborasi," imbuhnya.

Lanjut Hendrawan, berpulangnya ibu Ani sangat membuat kita kehilangan sosok ibu yang penuh pengabdian kepada bangsa. Namun, di sisi lain, hal ini mempererat tali persaudaraan.

"Inilah momentum mencairkan lagi sekat-sekat yang merusak persaudaraan antar sesama bangsa," tambah Hendrawan.

Memang sudah selayak dan seharusnya konflik apapun, termasuk lawan politik, harus dicairkan dan harus dikalahkan oleh momen yang teramat penting lagi. Yaitu bulan suci Ramadhan, bulan seribu bulan. Bulan penuh Rahmat dan ampunan. Dimana di bulan ini, segala amal ibadah kita diberikan ganjaran yang berlipat ganda. Apalagi, momen Hari Raya Idul Fitri. Dimana di sana kita harus bersih lagi. Harus suci kembali. Bersih dari segala kotoran dan dosa.

Kita lahir kembali, seperti seorang bayi yang baru dilahirkan. Suci, bersih, tak bernoda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun