Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata Halal, Mengapa Tidak di Nusantara Saja?

25 Mei 2019   07:00 Diperbarui: 25 Mei 2019   08:48 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata halal di Lombok (halaltravelalliance.com)

Direktur Mastercard Indonesia Tommy Singgih mengatakan pasar wisata halal dunia mengalami lonjakan yang tinggi. Hingga tahun 2020 diprediksi meningkat 35 persen atau menjadi sekitar US$ 300 miliar dari US$ 220 miliar di tahun 2016.

Sangat menjanjikan bukan?

Adapun 10 besar destinasi halal dari GMTI tahun 2019 adalah: peringkat 10 Brunei Darussalam, 9 Oman, 8 Bahrain 7, Maroko, 6 Qatar, 5 Uni Emirat Arab, 4 Arab Saudi, 3 Turki, 2 Malaysia, dan Indonesia di peringkat teratas.

Keberhasilan kita lebih lengkap lagi, bahwa 5 dari 10 tujuan wisata halal terbaik dunia 2019 berada di Nusantara.

Menpar Arief Yahya mengatakan luar biasa, kelima destinasi tersebut adalah Sumatera Barat, Jakarta, Kepulauan Riau, Aceh, dan Lombok.

Adapun seperti disebutkan di atas, penilaian tersebut adalah berdasarkan aksesibilitas, komunikasi, lingkungan, dan pelayanan.

Tahun ini Sumatera Barat memperoleh 59 poin, atau naik empat poin dari 2018. Jakarta juga 59 angka, naik 3 poin. Sedangkan Lombok naik 2 angka menjadi skor 70.

Untuk Kepulauan Riau menjadi 62 angka, atau naik 13 dari 2018. Aceh tahun ini 66 poin.

Menpar memuji kelima destinasi tersebut karena memiliki perkembangan infrastruktur yang luar biasa. "Lombok indikator aspeknya sangat bagus," ujar Menpar.

Itu sebabnya mengapa poinnya naik memuaskan, kata Menpar.

Aceh dan Kepulauan Riau menurut Menpar selain wilayah itu ditopang fasilitas terbaik, juga atraksi-atraksi yang memikat. "Saya harap wisatawan merasa nyaman berdestinasi ke area tersebut," ujar Arief.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun