Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Raja Thailand di Mata Minoritas Muslim

6 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 6 Mei 2019   07:00 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bentrokan berdarah di Thailand wilayah selatan semenjak tahun 2000 telah menelan korban lebih dari 6500 dari kalangan sipil dan aparat keamanan Thailand.

Raja Vajiralongkorn selama ini kerap memberikan perhatian khusus kepada Muslim khususnya di wilayah selatan.

Acara-acara Islami kerap dihadiri raja seperti lomba membaca Al Qur'an, peresmian sekolah Islam, dan Musabaqoh Tilawatil Qur'an.

Beberapa waktu lalu,raja juga memberikan dukungan kepada para peserta lomba membaca Al Qur'an yang dihelat di mesjid Pattani.

"Beliau sendiri datang untuk meresmikan acara," kata Wakil Rektor Universitas Fatoni, Pattani, Thailand Selatan, Prof. Madya Dr. Amad Omar Chapakia. Menurut Chapakia raja memberikan perhatian lebih.

Wilayah Thailand Selatan yang Muslim meliputi Provinsi Songkla, Yala, Pattani, serta Narathiwat.

Selain langsung hadir di acara-acara umat Muslim, "Beliau juga memberi penghormatan dengan cara lainnya," kata Chapakia kepada BBC Indonesia.

Tidak seperti orang-orang Buddha yang mayoritas di negeri Gajah Perang ini, Raja Vajiralongkorn sering mengangkat tangannya, seperti orang Muslim.

Kedekatan raja dinilai sebagai upaya meredam ketegangan.

Ketegangan di wilayah selatan sudah lama terjadi yakni pemberontakan di wilayah Muslim.  Penduduk mayoritas Buddha di Thailand, maka hal itu disebut ketegangan sektarian.

Sementara itu, menurut Onanong Thippimol, dari Universitas Thammasat, Thailand, Raja Thailand menunjukkan kepeduliannya kepada wilayah mayoritas Muslim di sana. Raja Maha Vajiralongkorn menginginkan adanya perdamaian dan rukun. Banyak juga orang Buddha juga yang tinggal di wilayah selatan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun