Dua tim paling produktif di babak Grup Piala AFF U-22, Indonesia dan Vietnam melakoni babak semifinal mereka pada Minggu (24/2/2019) sore WIB, di Stadion Nasional, Pnomh Penh, Kamboja.
Vietnam keluar sebagai pemuncak Grup A dengan capaian 7 angka, membobol 6 gol dan cuma dijebol 1 gol dari tiga pertandingan.
Indonesia sebagai runner-up Grup B mencetak lima gol dan kebobolan tiga gol dari tiga laga.
Dua pemain, masing-masing Marinus Manewar dari Indonesia dan Tran Danh Trung merupakan top skorer dengan tiga gol.
Sebelum bentrok, pelatih Indra Sjafri mengatakan bahwa Vietnam adalah tim yang bagus, mereka juara Grup A itu menandakan kualitas mereka.
Thailand dan Vietnam dijagokan di turnamen ini mengingat mereka sering berbicara banyak di level Asia Tenggara. Mereka dianggap sebagai raja di kawasan ini.
Vietnam baru saja menjuarai Piala AFF level senior 2018 setelah di final mereka menundukkan Malaysia. Mayoritas menilai menghadapi Vietnam sangat berat buat Indonesia.
"Vietnam tim yang bagus, tapi bukan tidak bisa dikalahkan," kata Indra Sjafri. Pra bentrok.
Namun kenyataan, Indonesia dapat membekuk Vietnam dengan skor akhir 1-0.
Gol semata wayang Indonesia dicetak oleh Luthfi Kamal di menit ke 70. Luthfi Kamal yang mengenakan kaos nomor punggung 7 melepaskan tendangan bebas. Bola hasil sepakannya merobek jala Vietnam yang mana sang penjaga gawang Vietnam Phan Van Bieu hanya terdiam si kulit bundar memasuki gawangnya. Bola meluncur ke pojok kanan.
Pada menit-menit awal babak pertama Garuda Muda tampil agresif. Garuda cukup mendominasi permainan lewat tengah yang diisi Gian Zola, Rizki Fauzi, dan Luthfi Kamal. Firza Andika juga membantu serangan.
Indonesia yang menurunkan susunan pemain yang sama saat bentrok Kamboja, tapi babak pertama permainan berjalan seimbang dan cenderung monoton.
Marinus Manewar masih di depan. Di tengah Luthfi Kamal dan Gian Zola. Lebih ke belakang, di sana ada Nurhidajat, Bagas Adi, Asnawi Mangkualam, dan Firza Andika.
Saat bentrok lawan Kamboja, Nurhidajat dan Bagas Adi membuat Indonesia clean sheet.
Babak pertama, kedua tim tampak masih saling menjajaki. Indonesia dan Vietnam masing-masing mengandalkan kecepatan para punggawanya dari sayap.
Nyaris tidak ada peluang matang terjadi.
Di menit ke 19, sundulan keras Tran Duc Nam masih melambung di atas mistar Awan Setho. Striker Vietnam itu menerima operan melambung. Kendati pergerakannya diawasi Nurhidajat.
Mungkin karena masih lelah paska bentrok Kamboja, koordinasi antar punggawa Merah Putih kurang padu yang menyebabkan hampir tidak ada peluang matang di babak pertama.
Beberapa peluang Vietnam di pertengahan babak pertama masih belum tepat sasaran. Babak pertama pun usai dengan skor kacamata.
Indonesia memiliki peluang. Tembakan dari luar kotak penalti di menit ke 35 dari Sani Rizki masih bisa diselamatkan kiper Phan Van Bieu.
Indonesia memiliki peluang lagi di menit ke 47. Namun sayang, heden dari Manewar yang meneruskan krosing dari Witan Sulaiman masih bisa diamankan kiper lawan. Manewar terpeleset ketika mencoba mengambil bola muntah.
Tran Duc Nam mengancam gawang Indonesia di menit ke 60, tapi Awan Setho masih sigap mengamankan. Semenit kemudian heden dari pemain Vietnam masih melenceng.
Pertengahan waktu babak kedua, laga mulai memanas dan keras.
Di menit ke 55, Osvaldo Haay diberi hadiah kartu kuning oleh wasit karena mengangkat kaki terlalu tinggi.
Di menit ke 73, Osvaldo Haay gagal mencocor bola hasil krosing dari Witan Sulaiman.
Di menit ke 83, Tran Duc Nam mencoba mengkonversikan umpan silang dengan kepalanya, tapi si kulit bundar masih ke atas mistar.
Tiga menit kemudian, heden Nguyen Van Dat juga masih melenceng dari gawang Awan Setho.
Sisa waktu pertandingan tak ada lagi gol tercipta. Hingga wasit meniup peluit panjang tanda laga berakhir, skor akhir 1-0 menjadi milik Indonesia.
Indonesia pun melaju ke final dan akan berhadapan dengan pemenang antara Thailand dan Kamboja.
Lawan berat dan sekaligus favorit juara Vietnam sudah ditundukkan Indonesia.
