Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dampak Buruk Bermalas-malasan di Akhir Pekan

20 Februari 2018   10:12 Diperbarui: 20 Februari 2018   11:00 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak semua orang tertarik untuk pergi ke luar rumah atau berwisata di akhir pekan. Alasannya adalah agar mereka bisa bermalas-malasan saja di rumah saat akhir pekan setelah sibuk dan kelelahan di hari kerja sehingga bisa mengembalikan energi tubuh. Kelihatan tidak produktif. Selain ada manfaatnya, ada juga dampak buruknya.

Apa aktivitas favorit Anda saat akhir pekan tiba? Tidur, nonton film, atau berbelanja? Coba selipkan aktivitas yang satu ini: olahraga.

Journal of the American Medical Association menunjukkan, orang yang memadatkan aktivitas ke olahraga ke akhir pekan memiliki penurunan risiko kematian sebesar 30 persen. Studi terhadap 64.000 orang di Inggris tersebut mengelompokkan gaya hidup partisipan ke empat kategori: tidak aktif, kurang aktif, aktif di akhir pekan, dan aktif secara teratur.

Hasilnya, tiga kelompok yang aktif memiliki fisik yang lebih sehat. Dibandingkan mereka yang menjalani gaya hidup tak aktif, risiko kematian akibat serangan jantung bagi kelompok yang hanya sempat olahraga di akhir pekan 40 persen lebih rendah. Begitu pula risiko kematian akibat kanker, yang turun 18 persen.

Efek serupa tampak pada mereka yang kurang aktif, yang melakukan olahraga dalam durasi lebih sedikit dari yang dianjurkan, dan mereka yang berolahraga secara teratur - biasanya tiga kali atau lebih setiap minggu. Jenis olahraga yang dilakukan partisipan tersebut cukup beragam, seperti berkebun, berjalan kaki, bersepeda, berlari, dan olahraga tim.

"Temuan ini sangat membesarkan hati," tegas Emmanuel Stamatakis, peneliti studi dari University of Sydney. "Ternyata, aktivitas fisik satu atau dua kali seminggu sudah berkaitan dengan penurunan risiko kematian, bahkan meski mereka tidak memenuhi frekuensi yang dianjurkan."

Studi ini mendukung riset sebelumnya yang pernah dilakukan Harvard University terhadap 580 orang, yang mendapati penurunan risiko kematian pada mereka yang berolahraga di akhir pekan dibandingkan mereka yang pasif.

Belum ada kesepakatan tentang seberapa sering orang perlu olahraga, dan apakah aktivitas tersebut harus dilakukan setiap hari atau bisa dipadatkan ke periode lebih singkat. Peneliti juga mengingatkan bahwa 90 persen responden studi berkulit putih, jadi hasilnya belum tentu dapat digeneralisasi.

Namun, pesan utamanya tetap penting: soal olahraga, dua hari seminggu jauh lebih baik ketimbang tidak sama sekali!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun