Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Aquaspace" Indonesia Lebih Bagus Dibanding Negara Lain

14 Februari 2018   10:53 Diperbarui: 14 Februari 2018   11:12 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari kesukaan pada ikan, Narto kemudian menemukan karya Takashi Amano, yang didapuk sebagai "Bapak Aquaspace". Sejak itu, ia jatuh hati pada dunia lanskap bawah air ini dan menjadi seorang scaper- sebutan untuk pemilik hobi aquaspace.

"Daya tarik aquaspace adalah unsur nature-nya. Sama seperti ketika melihat pemandangan alam, mata dan pikiran jadi rileks," ungkap Narto.

"Proses pembuatannya juga menarik: bagaimana kita menata hardscape  dan tanaman agar enak dilihat. Apalagi, dibutuhkan ketekunan untuk merawat tanaman agar tumbuh subur dan rimbun," imbuhnya.

Satu dekade menekuni hobi ini, Narto mengaku banyak yang didapat, dari pertemanan dengan sesama scaper yang terbentang hingga pelosok Indonesia, sampai menjadi lebih rileks karena aquaspace efektif mengurangi stres.

Menurut Narto, perkembangan aquaspace saat ini cukup pesat, terlebih sejak era media sosial yang memunculkan sejumlah kelompok penggiat aquaspace. Bisnis aquaspace pun kian marak.

Budi juga melihat potensi besar ini. "Aquaspace Indonesia relatif lebih bagus dibanding negara lain. Negara kita bisa dibilang jagonya hardscape, karena kita punya tingkat seni yang tinggi dan sumber daya alam berlimpah," tegasnya.

Mengingat jumlah scaper  yang terus bertambah, kebutuhan akan komunitas resmi pun tumbuh. Narto menilai, saat ini kendala utama terletak pada dana dan waktu. Para scaper  umumnya bekerja penuh waktu di kantor, sehingga susah membagi waktu.

"Semoga pemerintah bisa memberi dukungan. Di Singapura atau Thailand, support pemerintah besar sekali. Para petani diberi lahan dengan sewa murah untuk tanaman aquaspace, dan impor dipermudah," tandas Budi.

Ia prihatin dengan scaper Indonesia yang sudah berkarya di tingkat dunia, tetapi karena belum ada asosiasi resmi, keberadaan mereka seolah tak diakui. Karena itu, keberadaan Perqusi diharapkan akan membuat dunia aquaspace Indonesia lebih besar dan sejajar dengan negara lain.

"Rencananya, awal tahun ini Perqusi sudah bisa diresmikan. Meski banyak kendala, saya optimis organisasi ini bisa terwujud, dan kelak dapat menjadi induk komunitas aquaspace yang diakui di tanah air," pungkas Budi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun