Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

"Multitasking" Memiliki "Plus Minus" Tersendiri

6 Januari 2018   09:50 Diperbarui: 21 Januari 2018   09:53 2075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih jauh Hany menjelaskan bahwa persepsi multitasking  akan mencapai lebih banyak target tidak sepenuhnya benar.

Mengapa? Manusia pada dasarnya tidak benar-benar multitasking. Kemampuan otak manusia untuk membagi fokus atas beberapa hal pada saat bersamaan terbatas. Ketika multitasking, otak kita dipaksa untuk on/off antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lain.

Setiap kali kita berhenti pada satu titik pekerjaan dan pindah ke pekerjaan lain, otak manusia memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri di pekerjaan tersebut. Hal ini akan diperparah jika pekerjaan-pekerjaan tersebut membutuhkan kemampuan yang berbeda.

"Kita lebih mudah melakukan multitasking untuk jenis pekerjaan yang tidak banyak membutuhkan pemikiran. Namun, untuk pekerjaan yang membutuhkan fokus lebih dalam atau berpikir kritis atau kreatif, multitasking tidak akan menelurkan hasil optimal," ujar Hany.

Akibatnya, produktivitas akan turun, pengerjaan menjadi lebih lambat, kualitas eksekusi memburuk, kesalahan lebih mudah terjadi, dan prestasi dapat menjadi lebih buruk.

Bahkan, hubungan antara manusia pun dapat menjadi terpengaruh. Sering terjadi, pasangan bertengkar karena salah satu salah merespons pembicaraan akibat sibuk membalas pesan di ponsel.

Ada, kok, sejumlah hal yang bisa dilakukan dengan bersamaan.

Pekerjaan yang relatif tidak terlalu membutuhkan fokus berlebihan, misalnya. Contoh, bersenandung mendengarkan musik sambil membuka amplop surat, atau menidurkan anak sambil mengobrol dengan pasangan.

Hal lain yang juga masih bisa dilakukan bersamaan adalah pekerjaan yang memiliki sifat sejenis. Sambil menunggu balasan email dari pelanggan A tentang produk yang kita tawarkan, kita menulis email ke pelanggan B untuk menawarkan produk kita.

"Saya sendiri pernah menyaksikan bagaimana atasan saya mampu menjawab pertanyaan rekannya di sebelah sambil mengetik SMS, dan mendengarkan pembicara di depan," papar Hany. "Konon, hanya 2-3 persen penduduk di dunia yang mampu melakukan multitasking dengan baik."

Kendati demikian, Joyce berpesan bahwa multitasking tetap memiliki plus minus tersendiri. Positifnya, banyak target yang bisa tercapai, serta bisa membuat setiap hal berjalan lebih cepat dan lebih mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun