Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari Pilihan

Mengenal Sejarah Batik Nusantara, dari Hanya Digunakan Petinggi Keraton, 'Baju Kondangan', Hingga Mendunia

4 September 2022   11:07 Diperbarui: 4 September 2022   11:27 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Euis Rohaini perajin dan pengekspor batik (langitperempuan.net)

Pandemi Covid-19 yang berkecamuk tak pelak mempengaruhi usahanya. Pada masa-masa seperti itu omzetnya hanya mencapai Rp 300 juta per bulan. Ketimbang sebelum wabah itu yang berhasil meraup omzet sekitar Rp 500 juta.

Kini Euis mempunyai lebih dari 50 pembatik dengan usia di atas 50 tahun yang bekerja untuknya dari masyarakat sekitar.

Berdasarkan pengalamannya mengekspor, Euis mulai mengikuti sejumlah pelatihan tentang ekspor tersebut.

Pantang menyerah, bermental kuat, dan berkomitmen adalah tiga prinsip yang dipegangnya sejauh merintis usaha batiknya selama 9 tahun ini.

Dari berpakaian kebarat-baratan yang digandrungi anak muda sekarang ini, mengapa kita tidak menemukan karya bangsa sendiri yaitu batik yang justru digemari oleh mancanegara.

Dalam sejarahnya, Batik sempat diklaim oleh Malaysia sebagai milik warisannya, bahkan negeri Jiran itu mengajukan keberatan atas pengakuan dari UNESCO seperti yang disebutkan di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun