Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari Pilihan

Mengenal Sejarah Batik Nusantara, dari Hanya Digunakan Petinggi Keraton, 'Baju Kondangan', Hingga Mendunia

4 September 2022   11:07 Diperbarui: 4 September 2022   11:27 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Euis Rohaini perajin dan pengekspor batik (langitperempuan.net)

Bahkan kemudian batik diterapkan UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity atau warisan budaya lisan dan budaya Indonesia.

Batik semakin berkembang dengan lahirnya sejumlah desainer Indonesia seperti Itang Yunasz, Oscar Lawalata dan sebagainya yang membawa batik di Indonesia ke mancanegara.

Dari lingkungan keraton di Jawa, hingga ke mancanegara.

Euis Rohaini

Dilansir dari idxchannel, yang teranyar ada seorang pengrajin batik yang berasal dari Cilacap, Jawa Tengah, yang layak dijadikan inspirasi dalam mengembangkan usaha batiknya hingga mendunia.

Dari debutnya menjadi pengrajin batik pada tahun 2008, Euis Rohaini (46 tahun) omzet batiknya sekarang mencapai Rp 500 juta per bulannya.

Pada debutnya tahun 2008 seperti yang disebutkan di atas, Euis mendirikan CV Rajasa Mas Jaya.

Pada tahun 2016 wanita itu menemukan ide kreatif yang nantinya merubah hidupnya menjadi pengrajin yang sukses.

Pada saat itu Euis berhasil mengubah limbah kain perca yang dikombinasikan dengan kerajinan bambu dijadikan hiasan.

Berawal dari keikutsertaannya di sebuah pameran ekspor di Jakarta tak disangkanya dia mendapatkan pesanan dari orang Arab Saudi.

Itulah cikal bakal Euis menjadi eksportir, dia mengirimkan 5 kontainer kerajinan buatannya ke Arab Saudi atas pesanan orang Arab tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun