Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sibuk, Hanya Punya Waktu Berolahraga di Akhir Pekan, Bagaimana Menurut Para Ahli?

25 Juli 2022   11:07 Diperbarui: 25 Juli 2022   11:33 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joging (liputan6.com)

Diyakini banyak orang dan pakar kesehatan menggerakkan badan atau berolahraga itu baik untuk menjaga kesehatan.

Namun masalahnya, bukannya ogah berolahraga, namun seseorang yang sangat sibuk karena pekerjaannya hanya sempat berolahraga di akhir pekan atau di weekend nya. Itupun hanya beberapa menit saja.

Apakah kondisi seperti itu kurang efektif jika dibandingkan dengan mereka yang mempunyai lebih banyak waktu untuk bergerak setiap pekannya?

WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) merekomendasikan Anda untuk melakukan aktivitas olahraga sedang 2,5-5 jam per minggunya.

Sedangkan untuk kapasitas berat 1,25-3,5 jam per minggunya.

Sekarang muncul pertanyaan berapa kali dalam sepekan itu Anda diharuskan untuk berolahraga?

Untuk itu mari kita lihat hasil penelitian yang dilakukan oleh Universidade Federal de Sao Paulo (sebuah universitas di Brasil).

Studi yang dipimpin oleh Mauricio dos Santos itu merekrut lebih dari 351.000 orang dewasa di Amerika Serikat. 

Tidak tanggung-tanggung, penelitian itu memakan waktu selama satu dekade (10 tahun) sampai melihat pada hasil-hasilnya.

Para partisipan itu dibagi kedalam 3 kelompok. 

Kelompok pertama adalah mereka yang berolahraga hanya di akhir pekan (dalam hitungan menit tertentu). Kelompok kedua adalah mereka yang berolahraga tiga kali atau lebih per minggunya. Dan kelompok ketiga adalah mereka yang yang tidak berolahraga secara fisik.

Para peneliti meminta semua partisipan untuk melaporkan kegiatan fisik yang mereka lakukan sehari-harinya.

Setelah satu dekade didapati ada 22.197 kematian di antara para partisipan itu.

Sekitar 5.900 kasus kematian tersebut disebabkan karena kanker dan 3.900 kasus kematian disebabkan karena penyakit kardiovaskular.

Studi tersebut menunjukkan risiko kasus kematian menurun pada mereka yang berolahraga selama seminggu. 

Uniknya, para peneliti itu tidak menemukan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok yang tidak melakukan aktifitas secara fisik dengan mereka yang hanya berolahraga di akhir pekan.

Dari situ dapat ditarik kesimpulan bahwa berolahraga selama tiga kali atau lebih dalam sepekan seperti yang direkomendasikan WHO itu lebih banyak manfaatnya yang dapat dipetik untuk kesehatan.

Studi lainnya yang dimuat di JAMA Internal Medicine semakin menguatkan hipotesa bahwa olahraga beberapa kali dalam sepekan memetik sejumlah manfaat di antaranya mengurangi kecemasan, meningkatkan metabolisme, dan meningkatkan kognisi serta suasana hati.

New Atlas, Minggu (23/7/2022) memuat artikel kesehatan tentang manfaat dari berolahraga seperti yang direkomendasikan WHO dan para pakar kesehatan yaitu tiga kali atau lebih sepekan.

Namun majalah itu juga menambahkan hanya berolahraga di akhir pekan dalam 1-2 sesi tidak masalah lantaran masih memberikan manfaat bagi kesehatan.

Selamat beraktifitas. Berolahraga lah kendati Anda hanya punya waktu untuk itu di akhir pekan untuk kesehatan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun