Jika Anda mencari tempat-tempat yang keislaman benar, maka tak salah jawabannya adalah Masjid Jogokariyan, sebuah mesjid yang berdekatan dengan Pondok Pesantren Krapyak di DIY Yogyakarta.
Keduanya, baik Mesjid Jogokariyan maupun Pondok Pesantren Krapyak memiliki kultur sejarah yang tinggi.
"Ya Allah, semoga saya bisa ke mesjid ini," begitu salah satu komentar dari seorang netizen. Untuk melukiskan jika Mesjid Jogokariyan itu serasa benar-benar di "Arab" dalam suasana bulan suci Ramadhan.
Tak pelak Kampung Ramadhan yang berlokasi di Jalan Jogokariyan No 36 Mantrijeron, dua kilometer dari Keraton Yogyakarta itu banyak dikunjungi para wisatawan baik dari Yogyakarta maupun luar daerah untuk menikmati sensasi "Ramadhan Arab" setiap tahunnya.
Mesjid ini sejatinya tidaklah terlalu besar namun lantaran membeludaknya umat yang berkunjung dan akan bukber maka terpaksa sholat Maghrib dibagi kedalam tiga gelombang.
Dari situ dapat tergambarkan jika suasana Ramadhan  di mesjid yang kerap dikunjungi tamu dari luar negeri itu beratmosfer Ramadhan.
Menjelang "dug dug dug" bedug ditalu tanda berbuka puasa, suasana seputar mesjid sudah ramai oleh kendaraan dan para pedagang makanan dan takjil untuk berbuka puasa.
Sejumlah pengunjung mengatakan jika ke Yogya belum afdol rasanya jika belum bukber di mesjid itu. Atmosfer Ramadhan benar-benar terasa.
"Kalau kesini datang jam empat buat cari takjil terus tausiyah," kata mereka.
Di lantai dua ada tempat untuk bercocok tanam. Karena di dalam gedung, maka tanamannya hidroponik. Sedangkan di lantai 3 ada hotel dengan tarif yang terjangkau bahkan ada yang gratis.
Uniknya lagi, kehilangan barang-barang akan diganti oleh pihak mesjid. Dari sandal bahkan sampai kendaraan.