Sedangkan di ganda campuran ada Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviani dan juga Dejan Ferdiansyah/Serena Kani.
Bagaimanapun Indonesia harus merebut medali emas sebanyak-banyaknya dari ajang ini. Namun kalau dianalisa, menurut saya kita paling berpeluang di ganda putra.
Hal tersebut dikarenakan pada sejarahnya, Indonesia paling dominan di sektor ini. Sejak pertama kali digelar, pada 1977, sejauh ini Merah Putih meraih gelar paling banyak, yaitu 10 kali. Sedangkan yang paling mendekati adalah Cina dengan 8 kali.
Untuk itu kesempatan bagi Kevin dkk untuk menambah gelar itu yang ke 11 kalinya, dimana kini lebih seru dengan comeback nya para pemain Tirai Bambu.
Suatu tantangan tersendiri bagi The Minions untuk meraih gelar pertamanya. Kendati Kevin/Marcus berperingkat 1 dunia karena banyak meraih gelar di berbagai ajang, namun belum pernah juara dunia.
Hendra Setiawan merupakan pemain Indonesia yang paling banyak menggondol medali emas Kejuaraan Dunia ini. Pada edisi 2007 berpasangan dengan Markis Kido, dan tiga kali berpasangan dengan Muhammad Ahsan yaitu pada 2013, 2015, dan 2019.
Hendra Setiawan menyamai rekor yang dibuat oleh ganda asal Cina Cai Yun/Fu Haifeng yaitu sebanyak empat kali (edisi 2006, 2009, 2010, dan 2011).
Jika mereka empat kali dari pasangan yang sama, Hendra Setiawan dengan pasangan yang berbeda.
Pada edisi yang terakhir, yaitu 2019, pasangan yang dijuluki The Daddies itu mengalahkan ganda putra Jepang di final yang digelar di Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019) dengan tiga gim yaitu 25-23, 9-21, dan 21-15 atas Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Tentunya Kejuaraan Dunia 2021 akan menarik perhatian terutama di sektor ganda.
Dimana Hendra/Ahsan ingin mempertahankan gelarnya setelah gagal di sejumlah turnamen terakhir, The Minions juga berhasrat merebut gelar pertamanya setelah hanya menjadi runner-up di BWF World Tour Finals 2021.
