Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Piala Sudirman 2021, Momentum "Penebusan Dosa" Praveen/Melati

26 September 2021   10:05 Diperbarui: 26 September 2021   10:20 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviani (sports.okezone.com)


Kejuaraan Bulutangkis Piala Sudirman bagi Indonesia mempunyai makna tersendiri. 

Lambang supremasi bulutangkis beregu campuran ini diambil dari nama tokoh bulutangkis Indonesia Dick Sudirman.

Dalam sejarahnya sejak perhelatan ini digelar untuk pertama kalinya pada Mei 1989 baru ada tiga negara yang pernah merebutnya, yaitu Cina yang terbanyak, Korea Selatan, dan Indonesia.

Indonesia sendiri menjadi juara pada edisi perdana yang mana pada saat itu digelar di Istora Senayan Jakarta pada 24-29 Mei 1989. Di final kala itu, Indonesia menundukkan Korea Selatan dengan skor 3-2.

Hingga saat ini hanya itulah satu-satunya gelar Piala Sudirman yang pernah diraih Indonesia.

Edisi tahun ini, perebutan Piala Sudirman digelar pada 26 September sampai 3 Oktober 2021 di Vantaa, Finlandia.

Bagaimana prospek Indonesia?

Hendra Setiawan, pemain ganda putra Indonesia menilai potensi Indonesia membawa pulang Piala Sudirman untuk kedua kalinya itu cukup terbuka.

Pemain yang berpasangan dengan Mohamad Ahsan itu mengemukakan alasannya, bahwa kekuatan bulutangkis Indonesia sekarang ini merata.

Hendra menyebutkan Indonesia saat ini punya ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu perebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Ada juga Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang berperingkat nomor satu dunia.

"Merata. Ada juga Ginting, Jojo di tunggal putra. Semoga tahun ini kita dapat membawa pulang Piala Sudirman," kata Hendra.

PBSI sendiri memasang patok awal menjadi juara Grup C. Sesudahnya menjadi juara.

Di Grup C ini Indonesia bergabung dengan Kanada, ROC, dan Denmark.

Di grup ini di atas kertas, hanya Denmark yang berpotensi akan menyulitkan Indonesia. Sedangkan dua lainnya, ROC dan Kanada bisa diatasi.

Merah Putih akan memulai laga awalnya pada Minggu (26/9/2021) melawan ROC (Komite Olimpiade Rusia).

Secara individual, Piala Sudirman kali ini dapat dijadikan "ajang penebusan dosa" bagi ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviani atas kegagalannya di Olimpiade Tokyo Juli/Agustus lalu.

Digadang-gadang sebagai salah satu favorit dapat mengharumkan nama Indonesia dengan merebut medali (emas) Olimpiade Tokyo 2020, namun Praveen/Melati dipaksa pulang lebih cepat karena dihentikan oleh Zheng Si Wei/Huang Yi Qiong di perempatfinal.

Berlaga di Mushashino Forest Sport Plaza, Tokyo, 28 Juli 2021, juara All England 2020 itu kalah dua set 17-21 dan 15-21 dalam tempo 35 menit.

"Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena kami belum bisa memberikan yang terbaik," kata Melati pada saat itu.

Kali ini kesempatan kedua bagi Praveen/Melati untuk memperbaiki performa nya di Piala Sudirman. 

Di atas kertas, Kevin/Marcus atau Greysia/Apriyani yang diandalkan dapat merebut dua poin, maka juara Denmark dan French Open 2019 itu dapat mencuri satu angka lagi.

Selamat berjuang Praveen/Melati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun