Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Film

"Yuni", Film Panjang yang Berdialog dalam Bahasa Jawa Banten dan Sunda Banten

18 September 2021   11:06 Diperbarui: 18 September 2021   11:25 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Yuni" (diactura.com)

Propinsi Banten merupakan sebuah propinsi yang cukup unik dan istimewa.

Di salah satu bagiannya, yaitu di Serang, mayoritas penduduknya di kesehariannya menggunakan bahasa yang disebut bahasa Jaseng (Jawa Serang).

Dulunya orang-orang Jawa itu (pada abad ke 16) hijrah ke Banten dan beradaptasi dengan penduduk setempat yang menggunakan bahasa Sunda kuno. Oleh karenanya, Jaseng memiliki logat yang unik, khas, dan agak berbeda dengan logat Jawa lainnya.

Namun justru itulah yang menjadi salah satu daya tarik dari film ini, Yuni. Dalam film drama ini ada percakapan dalam logat bahasa Jaseng dan bahasa Sunda Banten.

Oleh karenanya sang penutur yang bukan orang Serang Banten harus belajar dulu bahasa yang menarik ini.

Sesuai dengan judulnya YUNI, Yuni merupakan karakter utama dalam film yang ditulis dan disutradarai oleh Kamila Andini ini.

Yuni yang tinggal di kota kecil dan diperankan oleh Arawinda Kirana itu mempunyai cita-cita setinggi langit yaitu kuliah di perguruan tinggi. Untuk memperjuangkan cita-citanya itu Yuni, gadis cantik ini bahkan rela menolak dua kali lamaran untuk menikah dari pemuda yang melamarnya.

Disinilah masalahnya muncul, di saat Yuni harus fokus mengejar mimpinya.

Oleh karenanya Yuni lantas menjadi bahan pembicaraan orang-orang di sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun