Suku Sekayu dikenal sebagai manusia sungai karena bertempat tinggal langsung di sisi Sungai Musi. Tidak seperti suku lainnya di Indonesia yang suka merantau, suku Sekayu justru tidak suka merantau.
Suku Lintang dulunya berasal dari suku Melayu yang mata pencaharian utama mereka selain bercocok tanam, mereka juga suka beternak, ayam, kambing, atau kerbau. Suku ini beragama Islam.
Suku Kayu Agung di Kabupaten Ogan Komering Ilir selain bergama Islam mereka juga masih mempertahankan kepercayaan kepada kekuatan roh-roh nenek moyang mereka.
Sebelum sesosok mayat dikuburkan maka mayat itu harus dimandikan dulu dengan kembang-kembang agar tidak lupa jalan pulang ke rumah.
Suku Banyuasin tinggal di daerah Banyuasin. Mereka masih percaya kepada hal-hal gaib. Mata pencaharian mereka adalah bertani.
Suku Rawas. Bahasa Rawas masih tergolong ke dalam rumpun bahasa Melayu yang mempunyai tiga dialek.
Suku Ogan saat ini berjumlah 300 ribu orang di wilayah Ogan Komering Ilir.
Suku Lematang dikenal sebagai suku yang ramah kepada suku lainnya dan kepada para pendatang. Tinggal di wilayah Lematang, suku ini berasal dari mereka yang hidup di jaman 9 wali, dari Banten, dan dari Kerajaan Majapahit.
Suku Pasemah yang bermukim di sekitar Gunung Dempo dulunya berasal dari dari keturunan salah satu Prabu Majapahit, yaitu Prabu Darmawangsa. Bahasa mereka termasuk rumpun bahasa Melayu.
Suku Semendo, dulunya berasal dari Banten yang berkelana dari Jawa ke Sumatera. Dari Banten mereka merantau ke pulau perca itu dan beranak cucu di sana.
Semendo ini berasal dari kata "se" yang artinya satu dan "mendo" yang artinya ibu atau induk. Yang mengindikasikan bahwa mereka masih satu ibu atau satu nenek moyang yang sama.Â