Jadilah Diri Sendiri
Sani mengatakan sikap membanding-bandingkan tidak sepenuhnya berdampak buruk. Jadikan saja hal itu sebagai penyemangat. Anda bisa menanyakan kunci sukses kepada anggota keluarga yang selama ini dibangga-banggakan. Apalagi kalau ternyata usia mereka lebih tua dari Anda. Pastikan pengalaman hidupnya lebih banyak. Tapi tentu saja manfaat ini baru bisa dicapai bila Anda memiliki mental yang membangun dan selalu ingin maju. Akan repot kalau ternyata Anda adalah orang yang pesimis. Jika diperlakukan seperti itu terus menerus, Anda akan menjadi orang yang rendah diri dan selalu terpuruk.
Meski bersemangat untuk mencontoh keberhasilan pihak lain, Anda harus mengukur kemampuan diri sendiri. Jangan memaksakan diri atau bahkan menjadi pribadi lain. Jangan demi disayang mertua atau tante lantas Anda menjadi orang lain yang tidak sesuai dengan karakter asli Anda. Atau yang paling parah adalah menghalalkan segala cara untuk mencapai keberhasilan itu. Misalnya agar berhenti dibanding-bandingkan dengan sepupu yang kaya, Anda melakukan korupsi di kantor. Atau karena ingin dikatakan dermawan lantas Anda melakukan amal untuk pamer pada keluarga.
Sani mengingatkan bahwa Anda harus menjadi diri sendiri. Teruslah berusaha dengan cara dan target pribadi. Setiap orang memiliki target kesuksesan yang berbeda. Anda adalah pihak yang paling mengetahui kemampuan, kebutuhan, keinginan, dan tujuan Anda sendiri. Target orang lain belum tentu cocok dengan Anda.Â
Yakinlah Tuhan akan membantu mereka yang tidak mudah menyerah. Anda juga harus menemukan kebahagiaan hakiki sendiri. Kebahagiaan itu akan terpancar kepada orang lain sehingga mereka merasa Anda tidak memiliki kekurangan. Mereka pun berhenti membanding-bandingkan Anda dengan siapa pun.