Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mana yang Lebih Penting, Mengubah Gaya Hidup atau Keterampilan Mengelola Keuangan?

5 Desember 2021   11:15 Diperbarui: 5 Desember 2021   19:50 5274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun mengingat masa depan yang akan dijalani cukup sulit, dia dan keluarganya harus mulai membiasakan diri dan menerima keadaan.

Pengeluaran yang masih bisa diturunkan, misalnya untuk makanan, keluarga Agus menghindari untuk membeli makanan dari luar, semua makanan dibuat sendiri bahkan untuk makanan kecil atau penganan/snack.

Selain itu keluarga ini juga mulai membuka toko-toko kecil-kecilan yang menyediakan keperluan sehari-hari dengan memanfaatkan teras dan ruang tamu rumah yang sebenarnya sudah sempit. Mereka juga menjual penganan buatan sendiri yang dibuat di sela-sela waktu luang menjaga toko ini.

Sebenarnya hasil penjualan di toko ini tidak seberapa, bahkan jual pengananpun kadang tidak ada labanya alias impas, namun mereka bisa makan penganan yang tidak laku tanpa beli. Inilah salah satu keuntungannya.

Meskipun kelihatannya hal yang sepele, namun membuka toko dan berjualan di rumah merupakan salah satu langkah penting yang membuktikan bahwa kelauarga ini secara mental sudah siap menerima keadaan.

Dengan demikian mereka mulai menunjukan ke lingkungan sekitar, para kenalan dan handai taulan bahwa mereka sudah tidak "semakmur" sebelumnya. Ini salah satu langkah penting untuk menurunkan ekspektasi orang lain terhadap keluarga ini.

Keluarga Agus juga mulai menyisihkan sedikit uang untuk ditabung, dan sudah berencana bila dapat pesangon uangnya akan digunakan untuk merenovasi dan membesarkan tokonya.

Keluarga ini juga mulai peduli dengan kebiasaan hidup sehat dengan cara sederhana dan murah, seperti menanam dan memanfaatkan tanaman obat atau herba, juga mengikuti senam gratis yang diadakan komunitas setempat.

Berbeda dengan keluarga Agus, keluarga Budi lebih percaya diri dalam menatap masa depan. Sebagai manajer di lembaga keuangan, Budi sangat melek finansial.

Keluarga Budi sangat menyadari perlunya menabung untuk persiapan pensiun, oleh karena itu setiap bulan mereka menyisihkan sisa gaji yang sudah dikurangi pengeluaran untuk gaya hidup saat ini yang cukup besar.

Mereka juga sudah merencanakan uang pesangon pensiun yang sangat besar ini akan diinvestasikan sebagai deposito sehingga setiap bulan mereka akan mendapatkan bunganya sebagai sumber pemasukan di masa pensiun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun