Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Penggunaan Kaca Rendah Emisi Yang Ramah Lingkungan dan Hemat Energi Pada Bangunan Untuk Mendukung Net-Zero Emissions

19 Oktober 2021   21:19 Diperbarui: 19 Oktober 2021   21:52 2273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi Bangunan dengan jendela kaca rendah emisi, sumber: oknalux.com.au

Karena sinar infra-red tidak diteruskan ke bagian dalam bangunan maka suhu ruangan juga tetap dingin walapun terkena sinar matahari sehingga pemakaian pendingin udara (AC) lebih rendah. Selain itu di dalam ruangan juga terasa lebih aman dan nyaman karena sinar ultra violet yang bisa menyebabkan kanker kulit serta membuat perabotan cepat usang tidak bisa masuk ke dalam ruangan.

Kaca rendah emisi ini sudah banyak digunakan pada gedung-gedung bertingkat, hotel, apartemen, airport dan bangunan-bangunan moderen di kota-kota besar di seluruh wilayah Indonesia. Sejauh ini belum banyak digunakan pada rumah biasa karena harganya yang lebih mahal 4-5 kali lipat dibanding harga kaca biasa.

Namun sebenarnya harga tersebut sebanding dengan manfaat yang didapatkan antara lain menghemat biaya listrik karena pemakaian pendingin udara (AC) berkurang dan lebih aman dan nyaman bagi orang yang berada dalam ruangan tersebut.

Dan bila dibandingkan dengan kaca film kualitas tinggi, harga kaca rendah emisi sebenarnya jauh lebih murah. Harga kaca film kualitas tinggi mencapai 2-3 juta per meter persegi, sementara harga kaca rendah emisi dengan tebal 5mm sekitar 400-500 ribu rupiah per meter persegi, sedangkan harga kaca polos dengan tebal yang sama dibawah 100 ribu rupiah per meter persegi.

Banyak orang yang hanya membandingkan harga kaca biasa dengan harga kaca rendah emisi sehingga banyak yang memilih menggunakan kaca biasa untuk kaca bangunan rumah atau gedung. Padahal bila dibandingkan dengan kaca film kualitas tinggi dengan manfaat yang sama harganya jauh lebih murah. Selain itu kaca film juga bisa mengelupas sedangkan lapisan coating kaca rendah emisi menyatu dengan kaca dengan garansi selamanya.

Dengan demikian penggunaan kaca rendah emisi untuk rumah atau gedung biasa sangat menguntungkan secara jangka panjang. Apalagi bila desain rumah dari awal banyak menggunakan kaca sehingga penerangan di dalam ruangan pada siang hari bisa maksimal namun suhu ruangan tetap terjaga dinginnya sehingga pemakian AC juga minimal.

Dengan mengetahui manfaat dari kaca rendah emisi ini maka kita tidak perlu ragu lagi untuk berinvestasi pada kaca rendah emisi ketika membangun atau merenovasi rumah. Sudah waktunya masyarakat di Indonesia menjadi semakin cerdas dalam memanfaatkan teknologi yang ada. 

Sejak beberapa tahun yang lalu kaca rendah emisi (Low-e glass) ini telah di produksi di dalam negeri oleh Pabrik kaca lembaran terbesar di Indonesia. Kaca jenis ini juga bisa didapatkan di distributor atau toko kaca meskipun belum banyak orang yang mengetahuinya. Selain itu di beberapa market-place juga banyak yang menjualnya.

Perbandingan kaca biasa dan kaca rendah emisi dari sifat menahan sinar infra-red dan ultra-violet, sumber: oknalux.com.au
Perbandingan kaca biasa dan kaca rendah emisi dari sifat menahan sinar infra-red dan ultra-violet, sumber: oknalux.com.au

Kaca rendah emisi produk dalam negeri yang ada dipasaran, mempunyai sifat menahan sinar infra red (panas) dan ultra violet yang cukup efektif. Sebagai perbandingan sinar infra red  yang bisa melewati kaca jenis ini hanya 27% sedangkan pada kaca biasa sebesar 79%. Sedangakan sinar ultra violet (uv) sebesar 16% dibanding 62% pada kaca biasa.  

Dengan properties seperti diatas maka sinar infra-red dan sinar uv yang dapat menembus kaca rendah emisi ini sangat sedikit sehingga ruangan di balik kaca ini lebih aman dan nyaman dibanding dengan kaca biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun