Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tiga Destinasi "Sate Legendaris Paling Mak Nyuss" yang Wajib Dicoba

27 September 2021   22:04 Diperbarui: 28 September 2021   06:23 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Sate Maranggi, Sumber: resepsedap.netlify.app

Konon kabarnya nama sate Klatak berasal dari suara saat sate dibakar dengan hanya ditaburi garam sehingga menimbulkan bunyi klatak-klatak, versi lain klatak adalah nama buah melinjo dimana awalnya sate ini dijual dibawah pohon melinjo. Usaha  tersebut kemudian diturunkan pada anak-anaknya

Dalam perkembangannya Sate Klatak menjadi sangat terkenal, sehingga membuat banyak warga sekitar Jejeran yang meniru dan membuka warung sate yang sama dengan lokasi yang berdekatan. 

Saat ini bahkan telah banyak berdiri restoran Sate Klatak yang dikelola secara profesional di sekitar pasar Jejeran maupun di tempat-tempat strategis di sepanjang jalan akses yang menuju ke pasar Jejeran.

Bila kita ingin merasakan rasa Sate Klatak yang lebih "orisinil" sebaiknya kita datang ke Pasar Jejeran pada malam hari. Di emperan kios-kios pasar Jejeran yang telah tutup ini para pengunjung bisa menikmati Sate Klatak sekaligus merasakan pengalaman jaman awal-awal Sate Klatak diperkenalkan oleh mbah Ambyah.

Sate Klatak di Pasar Jejeran, Pleret, Bantul, Yogyakarta. Sumber: dokumen pribadi
Sate Klatak di Pasar Jejeran, Pleret, Bantul, Yogyakarta. Sumber: dokumen pribadi

Destinasi yang kedua adalah Waroeng Sate Kardjan yang berlokasi di Jalan Pasirkaliki No 43, Arjuna, Cicendo, Kota Bandung. Destinasi ini merupakan salah satu tempat makan legendaris di Bandung yang menyajikan sate buntel sebagai menu utamanya. 

Waroeng Sate Kardjan ini dirintis oleh Pak Kardjan sejak tahun 1925 dengan menggunkan gerobak di Klaten, kemudian sekitar 1960 mereka pindah ke Bandung dan menempati lokasi ini sampai sekarang. 

Lokasinya berada di komplek TNI AD dan tidak jauh dari simpang Hotel Hilton, saya kurang tahu mengapa warung sate ini bisa berada di kompleks TNI AD.

Meskipun sudah memiliki beberapa cabang di kota Bandung lokasi ini merupakan tempat paling favorit dan penuh kenangan khususnya bagi yang pernah tinggal atau kuliah di Bandung. 

Bagi mereka yang dulu pernah kuliah di kota Bandung dan mengalami jaman kuliah sebagai "jaman yang susah", Waroeng Sate Kardjan adalah tempat makan "mewah" bagi mereka saat itu. 

Setelah mereka sukses berkarir di tempat lain dan kebetulan ada kesempatan berkunjung ke kota Bandung lagi maka tempat ini sangat pas untuk "balas dendam".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun