Mohon tunggu...
Rudy Gani
Rudy Gani Mohon Tunggu... -

Merupakan seorang pemuda yang berdedikasi pada isu kemasyarakatan, sosial, politik, ekonomi dan budaya.\r\n\r\nAktif di HMI sebagai anggota dan sempat diberi amanah sebagai Ketua Umum Badko HMI 2010-2012.\r\n\r\nkini, sehari-hari menjadi jurnalis dan freelance di media Online dan beberapa koran cetak baik lokal dan nasional\r\n\r\ndapat dihubungi melalui email: pemudatebet@gmail.com / rudygani@berkata.co.id or follow @Rudygani

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

SBY, Tirulah Mandela

6 Desember 2013   13:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:15 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berkaca pada ketokohan Nelson Mandela, maka kita patut bercermin pada kondisi sosial-politik di Indonesia hari ini.

Berbagai pemikiran yang disemaikan Mandela nampak  belum mampu menggerakkan pikiran kebangsaan para tokoh bangsa kita hari ini, termasuk presiden SBY.

Lihatlah bagaimana dunia politik yang gaduh pada kekuasaan semata tanpa mampu memberi bukti nyata kebaikan pada warga Indonesia.

Lihatlah bagaimana kekuasaan digunakan bukan untuk mensejahterakan serta memiskinkan "kemiskinan" jutaan rumah tangga Indonesia-- tapi yang terjadi justru sebaliknya, kekuasaan malah dijadikan ajang memperkaya diri dan kelompok.

Pikiran kenegarawanan politisi tumpul tak berasa seolah telah mati dikubur sejak reformasi 1998 terjadi.

Kegaduhan pasar politik yang serba transaksional dan narsistik membuat bangsa ini minus negarawan sekelas Mandela.

Akhirnya, rahim politik dan kepemimpinan nasional  hanya 'mampu' melahirkan politisi kerdil yang berpikir pendek 5 tahun-an saja.

Imbasnya, negara ini menjadi limbo pada kebaikan, jijik pada kebesaran dan menghamba perbudakan melalui skenario korporasi asing yang tentu saja merugikan bangsa Indonesia.

Karena itulah perlu adanya rekayasa gagasan dan ide-ide besar yang tertular dari virus Mandela.
Kedepan, negara ini membutuhkan sosok seperti Mandela. Dimana pikiran-pikirannya terbang seperti angin yang mampu menembus sekat-sekat alias batas kemanusiaan yang kadang dihalangi tembok atas nama agama, suku, ras, partai, ideologi dan anasir lainnya yang serba 'kerdil'.

Karena kerinduaan bangsa ini pada tokoh sekaliber Mandela tak mampu terbendung lagi.

Kondisi bangsa Indonesia hari ini memang mengharuskan tampilnya sosok negarawan yang kata Soekarno, mampu berdiri diatas semua golongan, kelompok, ideologi, pemikiran dan partai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun