Mohon tunggu...
Rudyanto Nugraha
Rudyanto Nugraha Mohon Tunggu... -

Jangan menunggu, hajar saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Potret Tasripin dan Cagub Jateng yang Korup

19 April 2013   16:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:56 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kehidupan Tasripin, warga Dusun Pesawahan, Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menarik perhatiaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).  Lewat akun twitter-nya sang presiden berkicau 'Saya akan segera mengirim staff khusus untuk mengatasi persoalan hidup Tasripin."

Rupanya sang presiden terenyuh begitu mengetahui kehidupan yang harus dijalani bocah berusia 12 tahun itu. Ketika jutaan anak seusianya giat menuntut ilmu, Tasripin mesti mengambil alih peran sebagai kepala rumah tangga menghidupi tiga adiknya dengan menjadi buruh tani.

Di rumah papan berukuran 5 meter x 6 meter yang pengap, Tasripin harus menjalani hidup penuh dengan penderitaan bersama tiga adiknya Dandi (7), Riyanti (6), dan Daryo (4).

Sang ibu Satinah, sudah meninggal dunia dua tahun lalu akibat tertimbun longsoran batu ketika menambang pasir, sementara bapak mereka Kuswito dan kakak sulungnya Natim, merantau menjadi pekerja di Kalimantan sejak setengah tahun silam.

Potret kehidupan Tasripin ini sungguh berbanding terbalik dengan para koruptor yang bermewah-mewah dengan uang jarahannya. Meringis rasanya, mengetahui ada warga Jateng yang hidup penuh penderitaan dibalut kemiskinan, sang calon gubernur yang juga pejabat Sekda Provinsi Jateng Hadi Prabowo saat ini, malah berkunjung ke LP Kedungpane Semarang, menyambangi terpidana kasus korupsi.

Kamis (18/4) kemarin, Hadi Prabowo menyambangi kerabatnya para koruptor seperti  Riza Kurniawan, mantan Wakil Ketua DPRD Jateng yang tersandung korupsi bantuan sosial APBD Jateng hampir Rp 2 miliar, dan Bupati Sragen Untung Wiyono, narapidana korupsi kas daerah lebih dari Rp 20 miliar.

Lebih memilukan lagi, di hadapan para wartawan calon gubernur yang diusung enam partai koalisi ini mengaku merasa senang, bahagia dan bersyukur bisa bertemu dengan kolega-koleganya para koruptor tersebut.

Sebagai warga Jateng, saya cuma bisa mengurut dada mengetahui ulah calon pemimpin yang juga pejabat di Pemprov Jateng ini. Kok ya bisa, dia merasa bahagia dan bersyukur bertemu dengan para koruptor, sementara ada ratusan mungkin ribuan warganya yang hidup seperti Tasripin.

Namun, jika melihat track record-nya sebagai pejabat daerah, Hadi Prabowo sebagai Sekda dan Gubernur Bibit Waluyo saat ini, mungkin saya bisa sedikit memakluminya jika mereka kurang memiliki rasa peduli terhadap rakyat miskin. Sehingga wajar jika angka kemiskinan di Jateng terus naik di bawah kepemimpinan mereka.

Kalau mereka (khusus-nya Hadi Prabowo) juga lebih memilih untuk menemui koleganya para koruptor di penjara ketimbang menyambangi Tasripin atau warga lainnya yang hidup dalam kemiskinan, bisa dipahami pula. Pasalnya, Hadi Prabowo terindikasi melakukan praktik korupsi dana bantuan sosial (bansos) yang bersumber dari APBD Provinsi Jateng tahun anggaran 2012 sebesar Rp 100 juta.

Semoga ini bisa membuka mata kita, khususnya warga Jateng, untuk lebih mengedepankan hati nurani dan melihat dengan jeli, siapa kiranya yang layak untuk dipilih menjadi gubernur nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun