Mohon tunggu...
Tubagus Adhi
Tubagus Adhi Mohon Tunggu... Wiraswasta - wartawan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

wartawan senior anggota PWI

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Setelah Presidensi G20 di 2022, Indonesia Ketuai ASEAN 2023, Bagaimana Tantangannya?

5 September 2022   12:05 Diperbarui: 5 September 2022   12:19 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) bersama Menteri  Nishimura Yasutoshi. (foto: Kemenko Perekonomian).

SEKADAR mengingatkan kembali, ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Ini merupakan organisasi kawasan yang mewadahi 10 negara di Asia Tenggara. Organisasi ini dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Ada lima negara pendiri ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok atau Deklarasi ASEAN.

ASEAN dibentuk karena adanya keinginan kuat untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera. Hal tersebut mengemuka karena situasi di kawasan pada era 1960-an dihadapkan pada situasi rawan konflik, yaitu perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan konflik antar negara di kawasan. Apabila dibiarkan, ini dapat mengganggu stabilitas kawasan sehingga menghambat pembangunan.

Merujuk pada Deklarasi ASEAN yang dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 1967, tujuan dibentuknya ASEAN adalah sebagai berikut: Mempercepat kemajuan sosial, pertumbuhan ekonomi, serta pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara, meningkatkan stabilitas dan perdamaian regional yang dapat direalisasikan dengan jalan saling menghormati keadilan serta taat hukum di dalam hubungan antar negara se-Asia Tenggara dan mematuhi prinsip-prinsip dari Piagam PBB agar tidak menimbulkan penyalahgunaan wewenang.

Juga, meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu antar negara anggota dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan bersama, baik dalam bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, administrasi, sosial, budaya, dan teknik. Membina dan menjalin kerja sama yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil industri, pertanian, perluasan perdagangan dalam komoditas internasional, perbaikan sarana dan prasarana komunikasi serta transportasi, dan peningkatan taraf hidup rakyat dari masing-masing negara anggota.

Di samping itu, melakukan peningkatan pada kualitas ilmu pengetahuan di antara anggota. Saling membantu sarana pelatihan dan penelitian untuk tujuan pendidikan, administrasi, profesional, dan teknik. Menjaga hubungan baik dengan organisasi internasional yang memiliki tujuan dan visi yang sama, serta membuka peluang untuk menjalin hubungan yang lebih dekat.

Negara Anggota ASEAN Kini ASEAN memiliki 10 anggota yang merupakan negara-negara di Asia Tenggara. Berikut anggota ASEAN serta tanggal bergabung, Indonesia (8 Agustus 1967), Malaysia (8 Agustus 1967),  Singapura (8 Agustus 1967), Thailand (8 Agustus 1967), Filipina (8 Agustus 1967), Brunei Darussalam (8 Januari 1984), Vietnam (28 Juli 1995), Laos (23 Juli 1997), Myanmar (23 Juli 1997), Kamboja (30 April 1999).

Timor Leste sudah sejak tahun 2020 mengajukan diri untuk menjadi angggota ASEAN, namun hingga saat ini belum direstui. Timor Leste secara demografis berada di kawasan Asia Tenggara.

Kita ketahui betapa besarnya sumbangsih dan kontribusi yang telah diberikan oleh Indonesia sebagai salah satu founding fathers ASEAN dan negara anggota ASEAN dengan jumlah penduduk serta kondisi geografis terbesar. Indonesia memiliki kepentingan yang tinggi untuk memastikan ASEAN menjadi organisasi yang kuat secara internal, dan dipertimbangkan secara serius oleh dunia internasional. Sejak ASEAN berdiri tahun 1967, Indonesia tiga kali menjabat sebagai Ketua ASEAN yakni pada tahun 1976, 2003 dan 2011. Terkini, Indonesia telah diputuskan untuk kembali mengetuai ASEAN pada 2023.

Keputusan Indonesia untuk keempat kalinya memimpin ASEAN tentu melalui pertimbangan yang matang. Keputusan tersebut juga sungguh tepat mengingat Indonesia sebelumnya sudah menjadi pemimpin dari forum lintas negara yang jauh lebih besar, yakni G20. Indonesia merupakan anggota dari G20 Group of Twenty (20). G20 merupakan forum internasional yang dibentuk sejak 26 September 1999. Indonesia merupakan negara yang telah menjadi anggota G20 sejak tahun 1999.

Penunjukkan Indonesia untuk memegang Presidensi G20 sekaligus membuktikan Indonesia sebagai negara dengan posisi strategis. Dalam 20 tahun terakhir hingga sebelum pandemi, sejak Maret 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global. Hal inilah yang membuat Indonesia masuk ke dalam kelompok G20 dan bahkan di 2022 menjadi Presidensi G20.

Perekonomian Indonesia dalam 20 tahun terakhir tidak pernah di bawah perekonomian global. G20 adalah kumpulan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Saat ini, pada 2022, posisi Indonesia berada di urutan ke-16 berdasarkan PDB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun