Dibukanya kembali Google Master Trainer Batch #3 sontak membuat riuh jagat maya, khususnya teman-teman Guru. Google Master Trainer Batch #3 sebagai sebuah kesempatan emas bagi guru-guru yang ada di nusantara, kenapa?. Tidak berlebihan bila ini saya tulis. Jujur saja banyak teman-teman Guru yang belum mendapatkan kesempatan untuk menjadi Google Master Trainer di kesempatan awal-awal kegiatan ini dilaksanakan. Â
Beberapa orang teman yang saya tanyai menjawab ketika ditanya kenapa tidak ikut kesempatan menjadi Google Master Trainer pada batch lalu, mereka menjawah dan banyak di antara mereka mengatakan bahwa masih belum melek informasi tentang apa itu akun belajar.id. Â hal ini tentu saja membuat banyak teman-teman guru langsung mencari sumber infomasi yang pertama kali disasar adalah website https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/ dan media sosial, serta membaca setiap informasi yang berseliweran terkait kegiatan Google Master Trainer pada flyer kegiatan yang telah berlalu. Terdengar sedih memang, tapi saya juga sekaligus senang artinya teman-teman guru timbul semangat baru ketika melihat teman satu sekolah aktif dan banyak mengikuti web seminar maupun kegiatan daring lainya.
Secara pribadi juga berkeinginan untuk menimba dari celoteh teman-teman di banyak whatsapp Group menyoal tentang telah dibukanya seleksi Google Master Trainer Batch #3. Program ini adalah kolaborasi antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan Google for Education dan REFO.
Dengan didasari keinginan menimba dan memperkaya pemahaman saya dalam literasi digital serta pengembangan TIK di dunia pendidikan yang mencakup 4 (empat) peran yakni, e-literacy masyarakat, Mengurangi dampak digital gap, melahirkan daya saing nasional lalu menjadi center of excellence. Penggunaan TIK di sekolah perlu menjadi perhatian serius, melalui pendampingan terhadap peserta didik dalam mengakses, menerima dan mengelola informasi hingga penggunaan perangkat teknologi informasi.
Â
Semoga Guru dan Peserta Didik diharapkan berkontribusi dan partisipasi dalam  berbagai kegiatan pembangunan, mengoptimalkan  pemanfaatan TIK bagi warga sekolah dan lingkunganya.  Serta mampu menjalankan tugas dan perannya sebagai lembaga atau isntitusi pendidikan bersama masyarakat umum memiliki pemahaman, kemampuan dan kompetensi mendasar terkait literasi digital.