Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa Dibalik Dukungan 2 Periode dari Jokowi pada Prabowo?

21 September 2025   11:00 Diperbarui: 21 September 2025   11:33 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi rakyat, yang paling mendesak adalah perbaikan kesejahteraan yang saat ini sangat mendesak. Masalah pangan, pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja jauh lebih penting dibandingkan urusan siapa yang akan memimpin pada periode berikutnya. Dukungan dini yang digembar-gemborkan justru mengalihkan perhatian dari hal-hal substantif ini. Energi politik yang seharusnya dipakai untuk mengawasi pemerintah malah terkuras pada narasi dukungan prematur. Akhirnya rakyat kembali diposisikan sebagai penonton, bukan penentu. Demokrasi yang sehat mestinya memberi ruang rakyat untuk ikut menentukan arah kebijakan.

Fenomena dukungan dua periode dari Jokowi untuk Prabowo juga perlu dilihat sebagai uji kedewasaan demokrasi kita. Jika publik hanya diam dan menerima, maka politik dinasti dan oligarki akan semakin mengakar. Namun jika publik berani kritis, maka narasi ini bisa ditantang dengan evaluasi rasional. Rakyat berhak bertanya: apakah kinerja periode pertama sudah cukup layak untuk dua periode? Demokrasi bukan soal kesetiaan buta, melainkan soal keadilan dan akuntabilitas. Tanpa kritik, demokrasi kehilangan jiwanya.

Kesimpulannya, dukungan dua periode yang diumumkan jauh sebelum waktunya adalah fenomena tidak sehat bagi demokrasi. Ia mencerminkan kepentingan politik jangka panjang, terutama untuk melanggengkan posisi Gibran sebagai bagian dari dinasti Jokowi. Fungsi kontrol publik melemah, partisipasi rakyat tereduksi, dan kompetisi politik kehilangan makna. Demokrasi yang sehat justru menuntut pengawasan ketat terhadap pemerintahan hari ini, bukan janji dukungan masa depan. Publik harus sadar bahwa kedaulatan tetap ada di tangan rakyat, bukan pada elite dan relawan. Hanya dengan cara itulah demokrasi Indonesia bisa tetap hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun