Mohon tunggu...
Rudi Hartono
Rudi Hartono Mohon Tunggu... PNS -

Ingin seperti padi: Semakin berisi semakin merunduk

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nabi Musa pun Minta Hujan

15 September 2015   12:22 Diperbarui: 15 September 2015   12:33 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Plt Gubernu dan Sekda lakukan Shalat Istisqa. (riau.go.id)

Pagi tadi (15/09) Pemerintah Provinsi Riau beserta instansi vertikal seperti TNI/Polri kembali melaksanakan Shalat Istisqa (Shalat minta hujan), bertempat di halaman Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Soedirman 460 Pekanbaru.

Dalam khutbahnya, khatib menyampaikan pentingnya manusia berdoa kepada Allah SWT, selain tentunya berusaha sekuat tenaga untuk menghilangkan kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan dengan menggunakan teknologi buatan manusia. Betapa pun hebatnya manusia tetap tak dapat menandingi kekuasaan Allah.

Bencana kabut asap yang menimpa manusia adalah akibat ulah manusia juga. Ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Surah Ar Rum (30: 41) yang berbunyi: "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
Akibat perbuatan manusia itu sendiri, tidak hanya menimpa orang yang melakukannya saja tetapi juga manusia dan makhluk Allah lainnya seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Kalaulah bukan kerana kasih sayang-Nya kepada binatang yang kehausan, tanaman yang mulai menguning, serta anak-anak yang tidak berdosa, barangkali Allah SWT tidak akan menurunkan hujan ke bumi lantaran banyaknya manusia yang durhaka dan berbuat maksiat kepada-Nya.

Agar Allah SWT mau menurunkan hujan maka manusia perlu mengakui kesalahan dan kehilafan dan bertaubat kepada Allah SWT, karena manusia itu tak luput dari khilaf dan salah. Tanpa mau mengakui kesalahannya Allah takkan menurunkan air hujan dari langit.

Hal ini pernah terjadi di zaman Nabi Musa AS. Waktu itu terjadi musim kemarau yang berkepanjangan. Kemudian Nabi Musa AS mengajak kaumnya melakukan Shalat Istisqa di sebuah lapangan. Terkumpullah sebanyak 70.000 orang. Nabi Musa AS dan kaummnya berdoa agar diturunkan hujan. Tetapi Allah SWT tak kunjung menurunkan hujan. Nabi Musa AS dan kaummnya mulai gelisah. Allah berfirman kepada Nabi Musa AS, penyebab belum diturunkannya hujan adalah karena ada seorang lelaki yang melakukan dosa selama 40 tahun. Selagi orang itu masih ada dan tidak bertaubat maka Allah SWT tidak akan menurunkan hujan. Mendengar itu Nabi Musa menyampaikan kepada kaummnya agar siapa saja yang merasa melakukan dosa selama 40 tahun ke luar dari lapangan itu.

Gara-gara pendurhaka itu doa mereka jadi terhalang. Tetapi tak ada yang keluar. Tidak lama sesudah itu turunlah hujan lebat. Nabi Musa kaget, kenapa Allah SWT menurunkan hujan padahal belum ada orang yang ke luar dari barisan itu. Allah berfirman kepadanya, “Hai Musa, orang yang berdosa itu sudah bertaubat diam-diam. Tak perlu aku beritahu kepadamu siapa orangnya. Diwaktu dia bergelimang dosa saja aku tutup aibnya, konon lagi setelah dia bertaubat.”

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun