Mohon tunggu...
Cahya Nugraha
Cahya Nugraha Mohon Tunggu... Human Resources - Suka naik gunung, camping, jalan-jalan, makan-makan. @rubikomugglo

Baru menjelajahi 18 dari 17.000 pulau di Indonesia. Blog: rubikomugglo.weebly.com Twitter: @rubikomugglo Instagram: rubikomugglo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pengalaman Umroh: Mekah dan Makelar Hajar Aswad

15 Mei 2016   18:28 Diperbarui: 15 Mei 2016   21:01 1868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melanjutkan tulisan mengenai pengalaman umroh di Madinah, kali ini perjalanan saya berlanjut ke Mekkah. Perjalanan kami lanjutkan menggunakan bus, tetapi sebelum itu kami melakukan ziarah wada (ziarah perpisahan) ke makam Rasulullah. Sewaktu kita datang ke Madinah kita melakukan ziarah, dan sewaktu ingin keluar dari madinah juga ziarah. 

Siang hari setelah makan, kami lalu menaiki bus untuk melanjutkan kegiatan umroh. Perjalanan Madinah - Mekah ini cukup panjang, menghabiskan sekitar 6 jam perjalanan. Dalam perjalanan tersebut kami sudah menggunakan kain Ihram dan menyempatkan berhenti di Masjid Bir Ali untuk mengambil niat umroh dan berihram. 

Kalau sudah berada di keadaan Ihram, kita tidak boleh memakai pakaian berjahit, tidak boleh menggugurkan rambut, tidak boleh membunuh binatang, tidak boleh berkata kasar, banyak larangan lain yang kita tidak boleh lakukan. Saya pribadi nggak terlalu masalah dengan larangan tersebut, hanya saya merasa risih karena biasanya itu pake sempak dan ini gak pake sempak.

Sesampainya di hotel, kami hanya berhenti untuk makan dan menaruh koper, setelah itu dengan badan yang masih lelah dan mata yang mengantuk kami langsung ke Masjidil Haram untuk melakukan ibadah Umrah meliputi Thawaf, Sa'i, dan Tahalul. Dengan bimbingan dari muthawif kami melakukan putaran 7 kali berlawanan dengan arah jarum jam dengan ka'bah selalu berada di kiri kita. 

Sesekali melambaikan tangan ke arah hajar aswad, dan membaca doa-doa yang kita tahu. Setelah 7 putaran, kami lanjutkan sholat sunnah thawaf, minum zamzam, lalu menuju bukit safa dan marwa untuk melakukan sai. Sai juga dilakukan dengan 7 putaran, dimulai dari Safa selesai di Marwa, setelah itu kami lalu potong rambut (tahalul), banyak yang memotong rambutnya sampe botak, tetapi saya tidak, saya potong sedikit saja, secukupnya. 

Karena ibadah kita itu dilakukan setelah perjalanan panjang, maka lelahnya badan pun sangat terasa. Ditambah dengan jauhnya jarak masjid dari hotel, banyak orang yang sudah tua jatuh sakit, sehingga malah jarang pergi ke masjid, sangat disayangkan. Bahkan ada dari kelompok saya yang sampai meregang nyawa karena penyakitnya kumat.

Semoga beliau mendapatkan surga karena bisa wafat di tanah haram. Amin. Jangan lupa untuk membawa obat, vitamin, madu sebagai pelembab bibir, semua ini penting karena badan benar benar harus fit untuk melakukan ibadah umrah. Melelahkan.

Banyak yang menarik dari Mekah dan Masjidil Haramnya, contohnya ya ka'bahnya, hajar aswadnya, hijr ismalilnya, safa marwanya. Jujur saya sangat merinding dan takjub melihat bentuk ka'bah ini, biasanya hanya saya lihat di gambar di sajadah mesjid mesjid, tapi ini saya lihat langsung, dan ketika sholat mata saya tidak pernah melihat kebawah, tapi saya lihat benar ka'bah ini saking takjubnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun