Mohon tunggu...
RUBEN PRIANTO SIBURIAN
RUBEN PRIANTO SIBURIAN Mohon Tunggu... Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia Universtas Pendidikan Ganesha

Ruben Prianto Siburian Pendidikan Kimia Jurusan Kimia Fakultas Maatematika dan ilmu Pengetahuan Alam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memaknai konsep kebahagiaan sejati melalui 5W, 6Sa dan 3 Pilar Kehidupan

30 September 2025   19:46 Diperbarui: 30 September 2025   19:46 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kebahagiaan. Sebuah kata yang sederhana, namun menjadi tujuan utama  setiap umat manusia. Apakah kebahagiaan itu sekadar tawa sesaat, ataukah sebuah kondisi hidup yang stabil? Kebahagiaan didefinisikan sebagai suatu kondisi perasaan senang, ketenangan hidup, dan kesejahteraan yang mencakup aspek fisik dan spiritual, sebuah keseimbangan holistik antara dunia material dan batin.
Untuk menggapai kebahagiaan sejati, kita perlu memahaminya dari berbagai dimensi, mulai dari faktor-faktor yang memengaruhinya, kebutuhan dasar yang harus dipenuhi (5W), prinsip hidup yang menuntun (6Sa), hingga pilar-pilar utama penyangganya.  

a) Faktor-Faktor Interaktif Penentu Kebahagiaan.

Kebahagiaan bukanlah produk tunggal, melainkan hasil interaksi dari berbagai elemen dalam kehidupan kita:

  • Kehidupan Sosial: Kualitas hidup sangat ditentukan oleh kualitas hubungan. Interaksi, koneksi, dan dukungan dari orang lain membentuk benteng emosional kita. Isolasi adalah musuh utama kebahagiaan.

  • Faktor Agama dan Spiritual: Keyakinan, ibadah, dan pemenuhan spiritual memberikan makna dan tujuan hidup. Di tengah ketidakpastian dunia, spiritualitas menjadi jangkar yang menghadirkan ketenangan batin yang mendalam.

  • Faktor Pernikahan dan Keluarga Inti: Bagi banyak orang, persahabatan, cinta, dan kesatuan keluarga adalah sumber kebahagiaan paling stabil, menyediakan rasa aman, penerimaan, dan kepemilikan.

  • Faktor Usia dan Pengalaman: Semakin matang usia, kedewasaan dan pengalaman hidup sering kali memicu perubahan cara pandang. Kepuasan hidup bisa meningkat karena individu belajar memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting.

  • Faktor Keuangan dan Stabilitas: Uang memang tidak bisa membeli cinta, tetapi stabilitas ekonomi mendukung kenyamanan, keamanan, dan mengurangi stres. Ini adalah faktor pendukung, bukan penentu utama.

b) Filosofi 5W: Membangun Fondasi Kebahagiaan dari Kebutuhan Dasar

Konsep 5W : Wareg, Wastra, Wisma, Waras, Waskita adalah filosofi Jawa yang menggarisbawahi lima kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi sebagai prasyarat hidup yang sejahtera dan layak. Tanpa fondasi ini, sulit berbicara tentang kebahagiaan:

  • Wareg (Makanan): Bukan sekadar kenyang, melainkan terpenuhinya makanan yang cukup dan bergizi. Ini menjamin kesehatan prima dan produktivitas.

  • Wastra (Sandang): Pakaian yang layak dan memadai, melambangkan martabat dan hak dasar manusia untuk diterima di masyarakat.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun