Mohon tunggu...
PKRS RSKO
PKRS RSKO Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Akun PKRS Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta

Akun Resmi PKRS Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta. One Stop Service Layanan Pengobatan dan Pemulihan Penyalahgunaan NAPZA / Narkoba dan kesehatan lainnya. Web : www.rsko-jakarta.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal NAPZA Kerabat Dekat Narkoba

29 Agustus 2019   12:47 Diperbarui: 29 Agustus 2019   13:02 1629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Mengenal NAPZA Kerabat Dekat Narkoba I Sumber Foto : pixabay

Masyarakat sudah banyak yang mengetahui bahwa Napza / Narkoba dapat berdampak buruk kepada kesehatan. Narkoba sudah menjadi momok sejak era 70-an dan ditahun  2019 ini Indonesia masih ditetapkan Darurat Bahaya Narkoba.

Kata 'Napza' memang belum begitu populer dibandingkan dengan Narkoba. Napza lebih dikenal di dunia kesehatan dibandingkan oleh masyarakat umum. Bahkan bagi netizen bila kita menggunakan kata kunci "NAPZA"di search engine akan menemukan hasil sebanyak 1.180.000.

Bila kita mengetik kata kunci "Narkoba" maka kita akan menemukan hasil sebanyak 45.900.000. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa kata narkoba lebih popular dibandingkan dengan kata NAPZA. Karena hal tersebut kata 'NAPZA' perlu diketahui oleh masyarakat umum.

Istilah NARKOBA (Narkotika dan Bahan Berbahaya) diperkenalkan oleh Badan POM dan selanjutnya dilazimkan oleh BNN. Narkoba adalah bahan/zat aktif yang mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologis seseorang (pikiran, perasaan dan perilakunya) serta dapat menimbulkan ketergantungan secara fisik maupun psikologis.

Menurut WHO (1982) : "Semua zat kecuali makanan, air atau oksigen yang jika dimasukkan ke dalam tubuh dapat mengubah fungsi tubuh secara fisik dan atau psikologis"

Pengertian NAPZA Menurut Undang - Undang RI No.22/1997 (diperbaharui UU RI No. 35 Tahun 2009) tentang Narkotika dan No.5/1997 tentang Psikotropika, merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang dapat mempengaruahi kondisi kejiwaan / psikologis seseorang (pikiran, perasaan dan prilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologis.

Narkoba / Napza Istilah yang dipakai di dunia ialah Drugs/Substance sedangkan secara umum NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain). Bila zat ini masuk dalam tubuh manusia, akan menimbulkan pengaruh pada kerja otak.

Dampak buruk dari Napza / Narkoba memiliki daya adiksi (ketagihan), daya toleran (penyesuaian) dan daya habitual (kebiasaan) yang sangat kuat, sehingga menyebabkan pemakai narkoba tidak dapat lepas dari pemakainya.

Salah-satu penyalahgunaan Napza / Narkoba yaitu pemakaian melalui hisapan. Dampak zat ini dapat menyebabkan kerusakan paru karena iritasi jalan pernafasan. Namun yang jauh lebih serius adalah kerusakan akibat pemakaian melalui jarum suntik yaitu overdosis yang dapat menyebabkan kematian, tertular infeksi hepatitis, endokarditis, bahkan beresiko terkena HIV/AIDS.

Jenis-jenis Napza Menurut Undang-undang UU no 2 tahun 1997 tentang narkotika, UU no 5 tahun 1997 tentang psikotropika, dan kemudian direvisi dengan diterbitkannya UU no 35 th 2009 terdiri dari beberapa golongan

Deskripsi : Contoh Ganja I Sumber Foto : Olah Digital
Deskripsi : Contoh Ganja I Sumber Foto : Olah Digital
Deskripsi : Contoh Opium I Sumber Foto : Olah Digital
Deskripsi : Contoh Opium I Sumber Foto : Olah Digital
Narkotika Golongan I, contohnya tanaman/daun/buah dari papaver somniferum, opium, koka, ganja, mekatinon, metamfetamin,MDMA,dll. Digunakan utk tujuan ilmu pengetahuan, Tidak digunakan utk terapi, Potensi sangat tinggi untuk menimbulkan ketergantungan.

Deskripsi : contoh Methadone I Sumber Foto : Olah Digital
Deskripsi : contoh Methadone I Sumber Foto : Olah Digital
Deskripsi : Contoh ampul I Sumber Foto : Olah Digital
Deskripsi : Contoh ampul I Sumber Foto : Olah Digital
Narkotika Golongan II, contohnya : fentanil, metadon,morfin, petidin berkhasiat pengobatan, sebagai pilihan terakhir, digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan, potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Deskripsi : Contoh Buprenorfin I Sumber Foto : Olah Digital
Deskripsi : Contoh Buprenorfin I Sumber Foto : Olah Digital
Narkotika Golongan III, contoh : kodein, buprenorfina,norkodeina, dll. Berkhasiat pengobatan, banyak digunakan dalam terapi atau pengembangan ilmu pengetahuan, potensi ringan mengakibatkan ketergantungan

Adapun jenis Napza / Narkoba menurut efeknya terdiri dari depresan, stimulan, dan halusinogen. Efek dari depresan yakni memperlambat aktivitas pada susunan syaraf pusat, membuat orang lebih santai tapi jadi kurang sadar dengan sekelilingnya. Beberapa depresan yaitu Alkohol, Valium, kodein, heroin, opium, morfin, dsb.

Stimulan dapat meningkatkan aktivitas pada susunan saraf pusat (pemompaan darah semakin cepat, detak jantung dan nafas meningkat, dsb.), mempercepat proses mental, dan membuat orang selalu waspada. Beberapa stimulan yaitu nikotin, amfetamin dan sejenisnya, kokain, dsb.

Halusinogen mengubah dan menyebabkan distorsi tentang persepsi, kondisi pikiran, dan lingkungan, distorsi itu menyebabkan penggunanya melihat atau mendengar sesuatu sangat berbeda dari sebenarnya (atau sebenarnya tidak ada). Beberapa halusinogen yaitu Lysergic Acid Diethylamine (LSD), jamur "ajaib", Ganja, Meskalin, dsb.

Ada beberapa alasan kenapa individu menggunakan Napza / Narkoba seperti ingin mencoba -- coba sesuatu yang baru karena rasa ingin tahu, tekanan lingkungan karena ingin diterima kelompoknya, tuntutan pekerjaan dan adiksi.

Nah untuk itu ada beberapa kiat-kiat menghindari penyalahgunaan Napza / Narkoba agar tidak mencoba-coba yaitu dengan meyakinkan diri Anda bahwa anda tidak membutuhkan Napza / Narkoba, batasi pergaulan intensif dengan kelompok pengguna Napza / Narkoba, dan hindari ketergantungan (dalam relasi sosial) terhadap pengguna Napza.

-------------------------------

Sumber : RSKO Jakarta, UU no 35 th 2009

Terima kasih, Salam Hangat RSKO Jakarta
Facebook (DISINI) - Instagram (DISINI) - Web (DISINI)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun