Gadis dengan senyum teruntai di bibirnya
Halus melengkung menggoda mata
Tapi mata hanya melihat, sekadar saja
Lalu hati tak berguna, tatkala mata tak mampu merasaÂ
Senyum manis, memang manis benar menggoda
Siapa boleh mengira manis di mata tak menyadari pahit di lidah
Topeng cantik, siapa pun tentu memilikinya
Namun rasa, rasa, dan rasa, siapa pun banyak mengabaikannyaÂ
Tangis dan isaknya di ujung sepinya jalan, jangan bilang aku seorang mendengarnya
Bila manusia sekadar keberadaan, maka ibu serigala lebih di atasnya
Tanpa rasa yang membuat manusia berharga, maka lemparkan saja ke kandang ternak
Daratan masih luas untuk kita berpijak, tapi aku sesak bersama tanah berkandangkan raga sepertimu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!