Mohon tunggu...
Riski Rosalie
Riski Rosalie Mohon Tunggu... Freelancer - Listen, Keep, Write it Down

Sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gelap Tersembunyi

9 Juli 2020   20:55 Diperbarui: 9 Juli 2020   21:03 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pic: Istimewa/http://www.millenniumpost.in/

Berbadan kecil, tanda tanya mengambang di kepala
Tak tahu bagaimana definisi "salah"
Tapi kucelakai teman mainku
Darahnya menutupi warna abu-abu batu di tanah itu

Bagaimanakah perhitungan atas dosaku itu?
Apakah aku memenuhi syarat untuk ditarik ke dasar bumi?
Apakah keanakanku adalah jubah kebal atas dosa itu?
Maka bolehkah kupersembahkan kepala tikus-tikus yang harum aroma tubuhnya itu?

Apakah dosa bila jiwaku telah dewasa jauh di depan usiaku?
Mungkinkah pengampunan ada bagiku, seperti tikus yang memegang saham kitab hukum negaraku?
Dosakah bila kelak kutebas kepala mereka yang mengkhianati rakyat dari negaraku?
Benarkah lakonku untuk menimbang sehelai rambut lebih berat dari setetes darah mereka yang berbau anyir itu?

Bila kegilaan telah berbaur dengan jiwaku, maka biarlah
Aku akan menjadi elang, menjadi ular
Aku akan memangsa mereka dengan jiwaku yang telah mendingin dan membeku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun