Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nenek Moyang Orang Polinesia Pelaut Ulung

5 Juli 2016   06:54 Diperbarui: 5 Juli 2016   08:40 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan perahu sederhana nenek moyang orang polinesia menempuh perjalanan laut sampai ribuan kilometer. Sumber: samlow.com

Masih  ingat lagu dengan potongan lirik “nenek moyang ku, orang pelaut; gemar mengarung luas samudra…”

Hasil penelitan terbaru yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences  menunjukkan bahwa berdasarkan analisa temuan peralatan kuno di kepulauan Cook selatan mengukuhkan hipotesis bahwa orang orang di wilayah pasifik memang orang pelaut. Namun dalam penelitian ini tidak disinggung tentang pergerakan nenek moyang orang Indonesia.

Hasil analisa Chemical fingerprint peralatan kuno yang ditemukan ini mengungkap sejarah maritim nenek moyang orang polinesia. Photo: Marshall Weisler/University of Queensland
Hasil analisa Chemical fingerprint peralatan kuno yang ditemukan ini mengungkap sejarah maritim nenek moyang orang polinesia. Photo: Marshall Weisler/University of Queensland
Berdasarkan hasil analisa Chemical fingerprinting ditemukan bahwa  peralatan yang terbuat dari batu yang ditemukan  Tangatatau rock shelter di pulau  Mangaia di kepulauan Cook selatan pada tahun 1991 ini, dibawa dari wilayah timur pasifik. 

Hasil temuan peningalan peralatan kuno di Mangaja kepulauan Cook Selatan pada tahun 1991 mengungkap sejarah maritim orang polinesia. Photo: Patrick Kirch/University of California, Berkeley
Hasil temuan peningalan peralatan kuno di Mangaja kepulauan Cook Selatan pada tahun 1991 mengungkap sejarah maritim orang polinesia. Photo: Patrick Kirch/University of California, Berkeley
Hal ini sekaligus menunjukkan adanya jejaring hubungan orang-rang yang tinggal di wilayah pasifik dan hal ini diperkirakan terjadi diantara tahun 1300AD-1600AD. Hasil penelitian ini sekaligus menjadi bukti kuat  bahwa memang nenek moyang  orang polinesia  adalah pelaut ulung.

Berdasarkan analisa tersebut peralatan yang ditemukan di Mangaja ini ternyata dibawa dari pulau pulau yang jaraknya cukup mencengangkan, seperti misalnya dari pulau Rurutu yang berjarak 663 km dan juga dari pulau Upolu dan Tutuila di wilayah kepulauan Samoa Amerika yang berjarak 1.706 km.

Nenek moyang orang polinesia memegang rekor sejarah migrasi maritim terjauh di dunia. Photo: www.knowledge-basket.co.nz
Nenek moyang orang polinesia memegang rekor sejarah migrasi maritim terjauh di dunia. Photo: www.knowledge-basket.co.nz
Bahkan jejaring hubungan orang polinesia ini mencapai jarak terjauh sejauh 2,415 yaitu mencapai pulau Eiao di wilayah French Polynesia.  Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa jejaring hubungan orang polinesia ini tidak hanya sekedar menyangkut  kolonialisasi  pulau baru saja namun mereka telah berinteraksi  aktif dengan kelompok lainnya cara mengarungi laut.

Mengapa mereka mengarungi laut?

Tidak pelak lagi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kolonialisasi wilayah Oceania oleh nenek moyang orang polinesia merupakan sejarah terbesar migrasi maritim manusia dan tidak ada yang dapat mengalahkan orang polinesia dalam hal jauhnya pergerakan melalui laut.  Mereka  menempuh ratusan bahkan ribuan kilometer  dengan perahu sederhana untuk  menaklukkan pulau pulau baru dan kembali lagi ke tempat pulau tempat tinggalnya.

Cano peranga polinesia hasil sketsa artis yang dibawa oleh Kapten Cook. Sumber: 2.bp.blogspot.com
Cano peranga polinesia hasil sketsa artis yang dibawa oleh Kapten Cook. Sumber: 2.bp.blogspot.com
Pertanyaan yang muncul adalah mengapa mereka melakukan hal tersebut walaupun mereka sadar bahaya yang akan  mereka hadapi ketika melintas lautan?  Para peneliti menduga bahwa perjalanan jauh mengarungi lautan ini merupakan simbol  status sekaligus kebanggaan bagi orang polinesia jika berhasil mengarungi lautan.

Disamping itu,  diduga mereka melakukan perjalanan ini terkait dengan perdagangan dan pertukaran barang barang yang diperlukan, demikian juga dengan barang barang lain yang tidak terkonservasi secara arkeologi dan juga pasangan perkawinan. Jejaring orang orang polinesia ini terus berlangsung karena terkait juga dengan alasan ekonomi, spiritual, sosial, kepercayaan dan ikatan lainnya.

Sumber: satu, dua, tiga, 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun