Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mega Korupsi Di Amerika Serikat Mengapa Bisa Terjadi?

3 Mei 2025   13:23 Diperbarui: 3 Mei 2025   13:23 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Temuan yang dimumkan oleh tim Department of Government Efficiency (DOGE) yang dikomandani Elon Musk memang membuat mata terbelalak sekaligus mencerminakan bahwa korupsi dalam berbagai bentuk dilakukan secara sistematis di hampir semua kementerian dan lembaga di Amerika.

Temuan anggaran akibat pemborosan, anggaran fiktif, anggaran yang tidak efisien dan tidak sesuai dengan peruntukan jumlahnya sangat fantastis yaitu mencapai US$ 160 milyar setara dengan Rp. 2.636.153.200.000.000.00). Angka sementara ini menunjukkan bahwa defisit anggaran Amerika yang jumlahnya sangat besar ini salah satunya disebabkan oleh penghamburan uang pajak dan pendapatan negara lainnya serta korupsi yang dilakukan di pemerintahan.

Tidak tanggung tanggung pemerintah Trump menargetkan untuk memotong anggaran sebesar US$2 trilyun (setara dengan Rp. 32.951.915.000.000.000.00 yang dikategorikan sebagai penghamburan, korupsi dan manipulasi anggaran.

Keberadaan Elon Musk di DOGE memang sangat singkat, namun temuan yang diungkap oleh DOGE ini membuka mata rakyat Amerika bahwa di negaranya uang pajak dan pendapatan negara dihambur hamburkan dan dikorupsi secara  sistematis untuk kepentingan pribadi dan kelompok maupun golongan.

Mungkin ada yang bertanya mengapa saat ini Elon Musk  mengundurkan diri dari DOGE? Menurut Office of Government Ethics, pihak independent seperti Elon hanya dapat bekerja di pemerintah selama maksimal 130 hari saja artinya tanggal 30 May 2025 mendatang Elon tidak dapat lagi meneruskan kiprahnya di DOGE walaupun tidak sepeser pun pemerintah mengajinya.

Keberadaan DOGE memang unik sekaligus merupakan salah satu terobosan yang dilakukan oleh Trump  untuk mengurangi defisit anggaran yang jumlahnya sangat fantastis.  Kiprah Elon dan timnnya yang sebagian  besar bekerja secara maraton merupakan shock terapi bagi pegawai pemerintah yang selama ini dinina bobo kan dan  berleha leha berkerja dengan kualitas seadanya dan mendapat gaji yang jumlahnya fantastis.

Temuan DOGE yang membelalakkan mata diantaranya  transfer yang dilakukan oleh The United States Institute of Peace (USIP) kepada mantan anggota Taliban sebesar US$ 132.000 (setara dengan Rp. 2.174.826.390.00) ditambah dengan biaya charter pesawat pribadi untuk pejabat USIP.

Anggaran yang dihamburkan untuk memulihan Covid 19 khusus di tingkat sekolah untuk siswa  jumlahnya mencapai US$ 200 milyar (setara dengan Rp. 3.295.191.500.000.000.00). Anggaran ini termasuk sewa hotel mewah untuk berbagai pertemuan dan pembelian truk ice cream, pembangunan kolam renang.  

Hal yang juga membuat mata  warga Amerika  terbelalak adalah anggaran yang dikeluarkan oleh USAID  di era Pemerintahan Biden yang menghibahkan dana sebesar US$20 juta (setara dengan Rp. 329.519.150.000.00) untuk membiayai Sesami Workshop dan juga membiayai pembuatan semacam Sesami street show  ala  Timur Tengah yang konon katanya untuk mempromosikan pemahaman keberagaman etnis dan agama.

Angka penghamburan uang untuk pembayaran yang tidak sesuai dengan peruntukan jumlahnya juga sangat fantastis lainnya  yaitu mencapai US$ 162 juta (setara dengan Rp. 2.669.105.115.000.00).  Informasi penghamburan uang ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh  the US Government Accountability Office (GAO). Penghamburan uang yang tidak sesuai peruntukan ini  berbagai  kantor pemerintahan  termasuk di kementrian kesahatan, keuangan, pertanian dan bisnis kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun