Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Setahun Sanksi Barat, Akankah Rusia Tetap Tegar?

4 Maret 2023   10:45 Diperbarui: 5 Maret 2023   01:56 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sanksi Barat mempengaruhi perekonomian Rusia namun tidak berdampak pada keruntuhan perekomoian.| Ilustrasi: iStock via niesr.ac.uk 

Namun jurus jitu otoritas keuangan Rusia yang memberlakukan pembatasan transaksi dan juga menolak mengkonversi Rubel ke mata uang asing dalam transaksi berhasil memperkuat nilai mata uang Rusia dan sekaligus menekan inflasi.

Jurus lain yang digunakan oleh Rusia dalam mengurangi dampak sanksi Barat ini adalah dengan cara meningkatkan pengeluaran baik dalam bentuk pengeluaran dana untuk militer maupun untuk program program kemasyarakatan termasuk misalnya penambahan dana pensiun, peningkatan tunjangan keluarga dan penundaan pembayaran pajak pendapatan dllnya.

Kebijakan yang diambil ini ternyata cukup efekfif membuat roda perekonomian Rusia tetap berputar.

Pengeluaran tambahan Rusia yang diakibatkan oleh sanksi Barat ini ternyata mampu ditutupi dengan menggunakan cadangan dana yang terkumpul pada tahun-tahun sebelumnya, dan juga dari Dana Cadangan Nasional Rusia.

Pada tahun 2025 sampai 2026 para pakar ekonomi memperkirakan tekanan terhadap anggaran Rusia ini akan semakin meningkat akibat kelesuan ekonomi dunia namun tidak sampai membuat Rusia mengalami krisis keuangan.

Kelesuan perekonomian dunia ini tentunya tidak hanya dialami oleh Rusia saja namun oleh seluruh negara di Dunia.

Pelajaran berharga terkait dengan sanksi Barat ini dapat kita lihat pada Iran. Negara ini yang diberi sanksi dan dikucilkan oleh Amerika dan negara barat sejak tahun 1987 lalu , namun ternyata rata-rata PDBnya masih dapat tumbuh sebesar 3,3% dalam periode 1990-2020 lalu.

Dengan kondisi seperti ini para ekonom dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Rusia hanya akan mencapai 1,5-2% saja akibat pengucilan Amerika dan sekutunya.

Ke depan perekonomian Rusia diperkirakan akan masih tetap tegar di tengah gencarnya sanksi Barat.

Hal lain yang perlu diingat bahwa perang Rusia dan Ukraina ini telah menimbulkan efek domino yang berpengaruh besar pada perekonomian global yang bermakna bahwa negara yang tidak terlibat langsung dalam konflik juga akan terkena dampaknya, utamanya negara berkembang akibat peningkatan harga minyak bumi dan kebutuhan pokok yang memicu inflasi global.

Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun